jpnn.com - PURWAKARTA - Bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan massa di Purwakarta memicu isu SARA. Banyak warga setempat ikut mengecam insiden yang memakan korban, yang terjadi Minggu (20/12) siang ini.
Salah seorang warga, Genta P Pratama mengatakan, insiden ini sebenarnya tak perlu terjadi mengingat massa FPI di Purwakarta hanya untuk menghadiri pelantikan pengurus FPI setempat sekaligus menggelar kegiatan keagamaan yang seharusnya mendapat dukungan dari massa penentang ini.
BACA JUGA: Ditahan Kejagung, Ajukan Pensiun Dini Lebih Menguntungkan?
“Kenapa mereka melarang FPI untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Ini sangat mencederai masyarakat Purwakarta, bila perlu diusut sampai tuntas siapa dalang di balik itu semua,” ujar Genta, seperti dikutip dari pojoksatu, Minggu (20/12).
Bentrok antara FPI dengan massa ini mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak FPI di bagian kepala mengalami pendarahan. Bocornya kepala anggota FPI tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya, entah terkena lemparan batu atau terkena senjata tajam.
BACA JUGA: Ngebut saat Lampu Merah, Brakk! Pengendara RX King Tewas
Dari data yang diterima korban dari pihak FPI berasal dari luar daerah Purwakarta. Korban bernama Haris (39) beralamat di Kampung Warung Peteuy Kecamatan Bayuresmi Kabupaten Garut.
Kejadian tersebut berawal dari aksi longmach yang dilakukan para anggota FPI, namun di sekitar Jl. Veteran tepatnya di daerah Gria Asri mereka diadang segerombolan orang hingga bentrok. “Iya tadi ada satu orang dari FPI yang bocor kepalanya, kemudian dilarikan ke rumah sakit bayu asih,” ujar salah seorang saksi mata, Dede yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kejadian. (adw/ps/adk/jpnn)
BACA JUGA: Pak Menteri, Warga Kecewa Nih, Jadwal KM Kelud Tak Bisa Diakses
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Ngamuk, Mobil Wakapolda Kaltara Dibakar
Redaktur : Tim Redaksi