FPI Gerebek Pesta Miras

Kamis, 23 Mei 2013 – 08:56 WIB
CIAMIS – Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Ciamis menggerebek sebelas pelajar yang sedang pesta miras di tempat pencucian mobil di Dusun Desa Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Rabu (22/5).

Dari sebelas pelajar itu, hanya dua orang yang berhasil ditangkap. Yaitu, PK (17) siswa kelas XII dari Desa Utama Kecamatan Cijeungjing dan TS (16) siswa kelas XI dari Lembur Situ Kecamatan Ciamis.

Dua pelajar itu digiring ke sekolahnya oleh FPI dan aparat Polsek Ciamis. Mereka didata. Pendadataan disaksikan Kepala SMAN 1 Baregbeg Drs H Wawan Setiawan MPd, Waksek Kesiswaan Suyadi, Kanit Lantas Polsek Ciamis Nahedin dan Korlap FPI Kabupaten Ciamis H Wawan Abdul Malik Marwan.
Setelah diberikan pengarahan di ruang kepala sekolah, kedua pelajar tersebut dibawa ke Polsek Ciamis guna dilakukan pengarahan lagi.

Korlap FPI Kabupaten Ciamis H Wawan Abdul Malik Marwan mengatakan saat itu ada informasi dari warga bahwa pelajar tengah pesta miras di sala satu tempat usaha pencucian mobil di pinggir Jalan Baregbeg.

Wawan pun koordinasi dengan Kepala Desa Baregbeg  Ade Iwan. Wawan dan Ade langsung mendatangani pelajar yang pesta miras. Sembilan pelajar melarikan diri. Namun yang dua yang tertangkap. “Malahan ngotot dan mencoba melawan. Saat itu saya paksa bawa,” papar dia.

Kata dia, dua pelajar itu bernama PK dan TS. Keduanya siswa SMAN 1 Baregbeg. PK tinggal menunggu kelulusan. TS baru kelas XI.

Kemudian, Wawan berkoordinasi dengan Polsek Ciamis. Wawan dan aparat polsek menggeiring kedua pelajar tersebut ke sekolahnya. Kepala sekolah, wakasek dan gurunya membenarkan bahwa PK dan TS sekolah di SMAN 1 Baregbeg.

Kedua pelajar itu mengaku nenggak miras bersama 11 siswa kelas XII dan kelas XI. Untuk itu, Wawan meminta kepala sekolah memanggil siswa-siswa yang kabur saat penggerebekan dan diberi pembinaan. “Saya sangat prihatin dengan kondisi pelajar yang sudah mabuk-mabukan. Kondisi pendidikan di Ciamis sangat buruk,” papar dia.

Kanit Lantas Polsek Ciamis Ipda Nahedin mengatakan awalnya mau melakukan razia rutin di Jalan Raya Baregbeg. Namun mendapati laporan bahwa ada belasan pelajar SMAN 1 Baregbeg mabuk yang kena razia FPI dan masyarakat.

Untuk itu, dia langsung ke lokasi. Ternyata benar, beberapa pelajar habis minum-minum. Mereka menyebut minuman tersebut jenis suliwa. “Minumannya sudah habis, hanya ada bekasnya dari plastik. Saat saya cium ternyata benar minuman keras,” papar dia.

Selanjutnya, kata dia, dua pelajar yang tertangkap dibawa dulu ke SMAN 1 Baregbeg. Hal itu untuk memastikan benar dan tidaknya sekolah mereka. Guru dan kepala sekolah membenarkan bahwa PK dan TS merupakan anak didiknya.

Dia meminta pelajar yang kabur saat penggerebekan untuk dihadirkan. Sedangkan dua orang yang tertangkap dibawa ke polsek. “Kami akan membina mereka agar tidak melakukan hal yang tidak terpuji,” jelas dia.

PK, pelajar SMAN 1 Baregbeg, datang ke lokasi sekitar pukul 10.00. “Di sana kan ada tempat rental peralatan band, biasa nongrong di tempat pencucian mobil yang ada rental peralatan band. Saya diajak minum oleh teman-teman. Yang kelas tiganya itu yang hapal hanya Al dan Rij,” ujarnya.

Dia mengaku tidak tahu siapa yang membeli minuman keras itu. PK juga mengaku tidak tahu membelinya dari mana. “Saya baru kali ini ikut-ikutan. Kata teman-teman merayakan menjelang kelulusan,” jelas dia.

Lain lagi dengan pengakuan TS. Dia datang ke lokasi itu untuk latihan band dengan Ad (16). TS nenggak minuman keras karena mengikuti ajakan senior dan ada temannya kelas dua yang ikut minum.

“Setahu saya yang diminum itu suliwa pak. Belinya hanya dua plastik kecil. Uangnya patungan antara teman-teman. Namun saya tidak menyetorkan uang. Saya sekadar ikut minum saja,” papar dia.

Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 1 Baregbeg Suyadi menerangkan pagi hari siswa kelas XII sempat dikumpulkan di sekolah. Mereka diajak berdoa agar semua siswa lulus. “Tahu-tahu sekarang ada seperti ini, kaget juga,” ujarnya. (isr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlibat Skandal Seks, Wakil Bupati Bogor Tersangka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler