JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Muchsin Alatas membantah pihaknya melakukan sweeping di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Menurutnya hal itu hanyalah pengawasan saja.
"Itu kan Jawa Tengah ada kegiatan buka bersama. Kita sudah sampaikan FPI jangan sweeping biarkan aparat yang menegak hukum. Kita enggak ada sweeping hanya pengawasan," ujar Muchsin saat dihubungi, Jumat (19/7).
Namun demikian Muchsin menjelaskan, saat itu anggota FPI dari Temanggung melihat pemaksulan luar biasa di sana. Mereka melihat ada judi togel dan prostitusi.
Melihat hal itu lanjut Muchsin, anggota FPI berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun, lanjut Muchsin, polisi sama sekali tidak menindak praktik maksiat yang ada di sana.
Menurutnya, FPI tidak akan bertindak seperti itu apabila polisi sudah bertindak tegas.
Nah saat hendak menutup lokalisasi di Kendal, lanjut dia, anggota FPI sudah berkoordinasi dengan anggota kepolisian. Namun demikian FPI tetap dicegat preman di tempat prostitusi itu.
"Ada preman di prostitusi. Jadi kami bentrok tidak dengan warga tapi dengan preman di sana. Jumlahnya tidak berimbang. Kami menghindar, karena panik dan terlalu cepat jadi menabrak orang. Tapi kami tidak ada tujuan menabrak," ujarnya.
Menurut Muchsin, ada 23 laskar FPI yang ditangkap akibat kejadian itu. Namun 20 orang sudah dilepaskan oleh aparat kepolisian. "Tiga orang masih ditahan. Dua orang membawa senjata tajam dan satu sopir. Sopir kan harus tanggungjawab," ucapnya.
Seperti diketahui, warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, terlibat bentrokan dengan sekitar 30 anggota FPI di Alun-Alun Sukorejo kemarin (18/7). Dalam peristiwa itu, empat mobil yang diparkir di lokasi kejadian rusak. Bahkan, Toyota Avanza yang ditumpangi rombongan anggota FPI dibakar massa.
Peristiwa itu bermula pada Rabu malam (17/7). Saat itu, sejumlah anggota FPI asal Temanggung akan melakukan sweeping sebuah lokalisasi di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. Kedatangan anggota FPI itu dihadang warga setempat. Sempat terjadi bentrokan antar dua kelompok itu. Dua anggota FPI diamankan warga dan dibawa ke Polsek Sukorejo.
Insiden itu berbuntut. Kamis pagi, sekitar 30 anggota FPI asal Temanggung dan Yogyakarta kembali nglurug Sukorejo untuk membebaskan dua temannya. Namun upaya itu gagal dan mereka pulang.
Dalam perjalanan pulang, Toyota Avanza yang ditumpangi lima anggota FPI menabrak pengendara sepeda motor di depan SPBU Sukorejo. Namun mobil itu tidak berhenti, mereka kabur ke arah Temanggung. Warga mengejar rombongan FPI. Mereka kemudian merusak dan membakar Avanza itu. (gil/jpnn)
"Itu kan Jawa Tengah ada kegiatan buka bersama. Kita sudah sampaikan FPI jangan sweeping biarkan aparat yang menegak hukum. Kita enggak ada sweeping hanya pengawasan," ujar Muchsin saat dihubungi, Jumat (19/7).
Namun demikian Muchsin menjelaskan, saat itu anggota FPI dari Temanggung melihat pemaksulan luar biasa di sana. Mereka melihat ada judi togel dan prostitusi.
Melihat hal itu lanjut Muchsin, anggota FPI berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun, lanjut Muchsin, polisi sama sekali tidak menindak praktik maksiat yang ada di sana.
Menurutnya, FPI tidak akan bertindak seperti itu apabila polisi sudah bertindak tegas.
Nah saat hendak menutup lokalisasi di Kendal, lanjut dia, anggota FPI sudah berkoordinasi dengan anggota kepolisian. Namun demikian FPI tetap dicegat preman di tempat prostitusi itu.
"Ada preman di prostitusi. Jadi kami bentrok tidak dengan warga tapi dengan preman di sana. Jumlahnya tidak berimbang. Kami menghindar, karena panik dan terlalu cepat jadi menabrak orang. Tapi kami tidak ada tujuan menabrak," ujarnya.
Menurut Muchsin, ada 23 laskar FPI yang ditangkap akibat kejadian itu. Namun 20 orang sudah dilepaskan oleh aparat kepolisian. "Tiga orang masih ditahan. Dua orang membawa senjata tajam dan satu sopir. Sopir kan harus tanggungjawab," ucapnya.
Seperti diketahui, warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, terlibat bentrokan dengan sekitar 30 anggota FPI di Alun-Alun Sukorejo kemarin (18/7). Dalam peristiwa itu, empat mobil yang diparkir di lokasi kejadian rusak. Bahkan, Toyota Avanza yang ditumpangi rombongan anggota FPI dibakar massa.
Peristiwa itu bermula pada Rabu malam (17/7). Saat itu, sejumlah anggota FPI asal Temanggung akan melakukan sweeping sebuah lokalisasi di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. Kedatangan anggota FPI itu dihadang warga setempat. Sempat terjadi bentrokan antar dua kelompok itu. Dua anggota FPI diamankan warga dan dibawa ke Polsek Sukorejo.
Insiden itu berbuntut. Kamis pagi, sekitar 30 anggota FPI asal Temanggung dan Yogyakarta kembali nglurug Sukorejo untuk membebaskan dua temannya. Namun upaya itu gagal dan mereka pulang.
Dalam perjalanan pulang, Toyota Avanza yang ditumpangi lima anggota FPI menabrak pengendara sepeda motor di depan SPBU Sukorejo. Namun mobil itu tidak berhenti, mereka kabur ke arah Temanggung. Warga mengejar rombongan FPI. Mereka kemudian merusak dan membakar Avanza itu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut: FPI Seharusnya Dibubarkan
Redaktur : Tim Redaksi