FPI Kini Lebih Simpatik

Selasa, 21 Februari 2012 – 04:44 WIB

JAKARTA-Ada yang berbeda dari gaya dan tuntutan demo Front Pembela Islam (FPI). Kini, organisasi yang diketuai Rizieq Shihab ini lebih mengangkat isu nasional. Kemarin, sekitar 30 orang berpakaian serba putih dan mengenakan rompi bertuliskan Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Badan Narkotika Nasional (BNN). FPI dan LPI menyampaikan dukungan kepada lembaga tersebut untuk memberantas narkoba.

’’Kami mendukung kinerja BNN untuk memberantas narkoba di Indonesia. Kami berharap BNN dapat menindak tegas para pengedar narkoba,’’ seru seorang orator di BNN, kemarin.

Dalam aksinya, massa membawa bendera dan spanduk organisasi. Aksi tersebut mendapat penjagaan sekitar 20 polisi. Ketika demonstrasi berakhir, massa segera meninggalkan lokasi dengan menggunakan sepeda motor. Perlahan, ruas Jl MT Haryono pun lancar.

Sementara itu, Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang merupakan perhimpunan negara-negara Islam angkat bicara mengenai organisasi anarkis yang mengatasnamakan Islam seperti Front Pembela Islam (FPI). OKI mempertanyakan dari mana lisensi dan izin organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Islam seperti itu.

’’Pertama-tama kami bertanya kepada mereka yang bertindak atas nama Islam. Dari mana mereka mendapat lisensi untuk melakukan ini, siapa yang mengizinkan mereka untuk melakukan itu?’’ ujar Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, ketika dimintai tanggapan mengenai ormas seperti FPI usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, kemarin.

Ihsanoglu kemudian menegaskan tidak ada paksaan dalam Islam. Dan, sebaliknya, dikenal saling menghormati agama lain. ’’Jangan lupa, agama Islam konsisten dengan 2 prinsip, La Ikro Ha Fiddin, tidak ada paksaan dalam agama. Dan prinsip lain, Lakum Dinukum Waliyadin, bagimu agamamu dan bagiku agamaku,’’ tandas Ihsanoglu. (fdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Preman Terorganisir Lebih Gampang Dibina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler