"Tim kami dari Cakung menyatakan bahwa hasil Rukiyah jatuh pada Jumat, 20 Juli 2012," kata Habib Mukhsin Alatas, Ketua Bidang Dakwah FPI saat mengikuti sidang isbat di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Thamrin, Jakarta, Kamis (19/7) malam.
Perwakilan FPI ini mengungkapkan, bahwa perbedaan akan terus ada selama masih ada perbedaan metode penetapan. FPI sendiri masih menggunakan metode sulam.
"Perbedaan akan terus ada karena ada permintaan metode. Tapi kami tetap menghargai adanya perbedaan penetapan 1 Ramadan," ungkapnya.
FPI juga meminta pemerintah untuk secara terbuka mengumumkan metode penetapan 1 Ramadan yang dilakukan. "Kalau kami di FPI tidak menggunakan metode barat," tegasnya. (cha/abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Rahasiakan Jumlah Kerugian Negara Kasus Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi