jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif heran dengan permintaan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang meminta FPI untuk mendeklarasikan diri menganut paham Pancasila.
Menurut dia, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sejak lama berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan komitmen tersebut, otomatis FPI secara kelembagaan, berpegang teguh kepada Pancasila sebagai ideologi bangsa.
BACA JUGA: Belum Ada Izin Perpanjangan, FPI Doakan Moeldoko Dapat Hidayah
"Kan Imam Besar HRS (Habib Rizieq Shihab) sudah sering deklarasi untuk NKRI. Jadi, tunjukan saja di mana yang antipancasila," ucap Slamet saat dihubungi jpnn.com, Rabu (7/8).
BACA JUGA: Cerita Slamet Pentolan FPI tentang Sosok Mbah Moen
BACA JUGA: Cerita Slamet Pentolan FPI tentang Sosok Mbah Moen
Lagi pula, kata dia, sikap Pancasila tidak harus dengan deklarasi ke hadapan publik. Sikap Pancasila itu, kata Slamet, ditunjukkan dalam setiap perbuatan, contohnya, tidak melakukan korupsi uang rakyat.
"Buat apa deklarasi Pancasila kalau faktanya dia korupsi rampok uang negara, jual-jual aset negara, serahkan obyek vital ke asing dan aseng, biarkan ekonomi dikuasai segelintir aseng sementara pribumi makin terjepit, BUMN dijual-jualkan," ungkap dia.
BACA JUGA: Pak Jokowi Larang Menteri Rini Copot Petinggi BUMN
Sebelumnya Moeldoko mengajak FPI agar jangan mengembangkan ideologi selain Pancasila. Hal itu menurutnya prinsip dasar yang harus dipenuhi setiap organisasi termasuk FPI.
"Jangan mengembangkan ideologi lain, sudah itu prinsipnya. Dengan tegas FPI (nyatakan), oke ideologi saya Pancasila, selesai. Perilaku-perilaku Pancasila, selesai," ungkap di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/8). (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Ogah Berdialog dengan FPI, Semua Sudah Jelas
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan