FPKS DPR Menyerahkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Banten

Sabtu, 29 Desember 2018 – 18:33 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyerahkan bantuan kepada korban tsunami di Desa Karangsura dan Bulakan Kecamatan Cinangka, Serang, Banten, Sabtu (29/12). Foto: Fraksi PKS

jpnn.com, SERANG - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengunjungi korban tsunami di Desa Karangsura dan Bulakan Kecamatan Cinangka, Serang, Banten, Sabtu (29/12).

Kedatangan Jazuli selain menyerahkan bantuan untuk korban tsunami juga untuk memotivasi relawan PKS untuk penanggulangan korban bencana tsunami Banten.

BACA JUGA: Prihatin, Ucie Sucita Hibur Korban Tsunami Banten

"Kedatangan saya untuk menyerahkan bantuan yang diperlukan oleh para korban berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, selimut, tenda dan lain sebagainya. Dana bantuan bersumber dari sumbangan Anggota Fraksi PKS DPR. Saya pribadi sesuai janji menyerahkan seluruh gaji DPR bulan Desember untuk membantu korban tsunami. Semoga berkah dan bermanfaat meringankan korban,” kata Jazuli.

Anggota DPR Dapil Banten ini juga mengapresiasi kepedulian dan kerja keras para relawan bencana khususnya dari kader-kader PKS yang sejak hari pertama sudah mendirikan posko informasi, turut serta dalam proses evakuasi serta aktif menerima dan menyalurkan bantuan untuk korban.

BACA JUGA: Relawan Gojo Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami Banten

“Relawan bencana merupakan salah satu materi kaderisasi PKS sehingga setiap terjadi bencana dimana pun di wilayah Indonesia struktur dan kader PKS selalu tanggap dan siap sedia diterjunkan. Ini bentuk kepedulian dan khidmat kader-kader PKS kepada masyarakat dan hal ini sudah berlangsung lama dan telah menjadi tradisi di PKS,” tandas Jazuli.

Tidak hanya dari Banten, relawan PKS tercatat datang dari Jawa Barat, DKI Jakarta, bahkan dari Jawa Tengah yang dikirim ke Banten untuk membantu pemerintah dalam proses tanggap bencana hingga tahap rekonstruksi dan rehabilitasi.

BACA JUGA: Ustaz Jazuli Sumbangkan Gaji Bulan Ini untuk Korban Tsunami

“Kami selalu memastikan bahwa dalam bergerak, relawan PKS berkoordinasi dengan Pemerintah dan Pemda dalam hal ini Badan penanggulangan bencana. Hal ini agar bantuan baik dalam bentuk tenaga maupun barang bantuan dapat tersalurkan dengan baik, efektif dan efisien," katanya.

Anggota Komisi I DPR ini mengapresiasi langkah cepat pemda kabupaten maupun provinsi Banten yang telah menetapkan status "darurat bencana". Hal ini semata untuk memastikan totalitas penanganan bencana oleh seluruh instansi pemerintah dengan melibatkan seluruh elemen kebencanaan masyarakat.

“Kita apresiasi penetapan status darurat bencana pemkab dan pemprov Banten sampai tanggal 9 Januari. Dengan status ini semoga penanggulangan bencana berlangsung cepat dan efektif dengan dukungan penuh seluruh instansi pemerintah termasuk pendanaannya,” ungkap Jazuli.

Yang paling penting, menurut Jazuli, penanganan korban dilaksanakan dengan baik. Fokus pada penyelamatan, penyembuhan, dan pemulihan korban, termasuk pemenuhan kebutuhan hidup berupa pangan, sandang, dan papan.

Terakhir, Jazuli Juwaini meminta pemerintah pusat melalui BNPB, BMKG, dan BPPT memastikan sistem peringatan dini (early warning system) bencana tsunami pesisir selat sunda telah aktif dan berfungsi. Ini penting karena salah satu masalah bencana yang terjadi kemarin adalah tidak berfungsinya alat sistem peringatan dini.

“Mengingat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus aktif dan cuaca yang dinamis, Pemerintah harus memastikan alat early warning system berfungsi dan aktif. Termasuk memastikan kesiapan dukungan anggaran. Kita akui ada kegagapan informasi saat bencana kemarin. Tapi tidak perlu kita perpanjang lagi. Yang lalu kita evaluasi untuk kesiapsiagaan ke depan betapa pentingnya alat deteksi peringatan dini tsunami. Agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat potensi bencana yang terjadi," kata Jazuli.

Menurut anggota Komisi I DPR ini, kewaspadaan penting bukan saja supaya masyarakat siap siaga dan tetap tenang, tapi juga untuk memastikan penyelamatan dapat dilakukan dengan baik sehingga korban jiwa dapat diminimalisir.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, paling tidak ada 14.587 orang yang harus mengungsi akibat tsunami tersebut. Data sementara, ada 526 unit rumah, 14 hotel, 60 warung kuliner bibir pantai, 215 gazebo, dan 44 unit perahu yang rusak.

Sementara data korban jiwa terakhir berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal mencapai angka 429 orang dan lebih 1.500 orang luka-luka. Jumlah tersebut mencakup daerah Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPKS DPR dan Kongres AS Bahas Penguatan Demokrasi dan HAM


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler