jpnn.com, PALEMBANG - Forum Pemuda Kerukunan Umat Beragama (FPKUB) Sumatera Selatan (Sumsel) angkat bicara terkait aksi bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/8/2018) pagi.
FPKUB Sumsel terdiri dari berbagai elemen organisasi lintas agama dan pemuda ini mengutuk keras kejadian pengeboman Gereja di Surabaya. Hal tersebut disampaikan langsung Ketua FPKUB Sumsel Muharrom Hidayatullah, saat konferensi Pers di Newtown coffee, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/5).
BACA JUGA: Charles: Bom Surabaya Serangan Balasan Kerusuhan Mako Brimob
“Kejadian pengeboman yang terjadi di tiga Gereja di Surabaya adalah kejadian keji dan tidak sesuai dengan perikemanusiaan. Kejadian tersebut juga membuat resah seluruh lapisan rakyat se-Nusantara dengan menelan lebih dari sepuuh korban jiwa untuk sementara ini,” ujar Hidayat.
Menurut Hidayat, teroris adalah musuh nyata bagi Rakyat Indonesia. Aksi teroris adalah bentuk gerakan yang sengaja diciptakan melalui kekerasan dan pembunuhan keji yang bertujuan membuat ketakutan dan memecah belah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA: Menhub Perintahkan Anak Buahnya Tingkatkan Kewaspadaan
“Teroris harus dimusnahkan, kami FPKUB Sumsel mendukung penuh Polri dan aparat hukum lainnya dalam melawan segala bentuk aksi terorisme yang ada di Indonesia,” tegas Hidayat.
Untuk diketahui, peserta FPKUB Sumsel terdiri dari organisasi Kepemudaan (OKP) dari berbagai latar belakang baik suku, agama dan ras. Adapun OKP yang hadir yakni Pemuda Katolik Komda Sumsel, GP Ansor, IPTI, PMKRI, HPP Muratara, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, PMII, GAMKI, Peradah, Pemuda Budhis, dan OKP lainnya.
BACA JUGA: Menag Ajak Tokoh Agama Gelar Doa untuk Keselamatan Bangsa
Turut hadir pula pengurus PHDI Made Suwarsana, serta perwakilan Keuskupan Agung Palembang Pastor Surawan, Pr dan Janto Chandra serta perwakilan dari Polda Sumatera Selatan.
Konferensi pers ini diikuti lebih dari 30 aktivis dari berbagai organisasi. Para aktivis yang hadir aktif berpartiisipasi menyampaikan pendapat serta mengutuk keras kejadian pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Pastor Surawan, Pr mewakili Keuskupan Agung Palembang mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya yang hadir dalam konferensi pers untuk mendoakan bagi korban peledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
“Kejadian tersebut membuat luka dan kesedihan bukan hanya bagi umat Katolik melainkan seluruh elemen masyarakat. Hal itu terbukti banyaknya yang hadir dalam kegiatan konferensi pers sore ini serta memberikan pernyataan untuk mengutuk keras aksi tersebut,” kata Pastor Surawan.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan merasa bangga karena masih ada yang memberikan perhatian kepada umat Kristiani. Ia juga berpendapat bahwa forum Pemuda antar-umat beragama bisa menjadi kekuatan untuk menghadapi segala tantangan maupun teror yang membuat ketakutan bagi manusia.
"Saya senang dengan adanya Forum Pemuda ini, karena dengan forum ini bisa menjalin persaudaraan dan kekeluargaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sumatera Selatan, Apriadi Susanto Sinaga secara tegas mendukung seluruh aparat keamanan terlebih Polri untuk menindak tegas pelaku teror di Surabaya.
Menurut Apriadi, tindakan teror bom di Surabaya tidak ada kaitannya dengan agama tertentu. Ia berharap seluruh komponen organisasi kepemudaan lintas agama, lintas suku bangsa yang ada di Sumatera Selatan semakin solid dan intensif menjalin komunikasi terlebih bersama pihak keamanan negara seperti Polri, TNI, BIN dan lain-lainnya untuk mencegah berulangnya aksi teror.
Pada kesempatan itu, Apriadi juga menghaturkan banyak terima kasih kepada segenap aktivis organisasi kepemudaan yang tergabung dalam FPKUB SumSel atas rasa empati kepada keluarga korban teror bom di Surabaya dan dukungannya untuk memerangi aksi terorisme. Di antaranya GP Ansor, PMII, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, HMI, PII, PERADAH, Pemuda Budha/KMBP, IPTI. Selain itu, FKUB SumSel, Polda Sumsel, Kodam II Sriwijaya, BINDA SumSel, dan Forum Pemuda NKRI SumSel termasuk insan pers.
Untuk diketahui, bom bunuh diri yang meledak di tiga gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, dan dua bom lainnya di GPI Arjuna dan GKI Diponegoro menelan korban jiwa dan luka-luka.
Dikabarkan, ada 13 orang meninggal dunia dalam insiden ini dan lebih dari 40 orang mengalami luka.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Projo: Kikis Habis Bibit Terorisme
Redaktur & Reporter : Friederich