jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra mengusulkan kepada pemerintah agar mengubah skema bantuan kepada masyarakat terkait dampak virus corona atau covid-19. Bantuan yang tadinya dalam bentuk sembako sebaiknya diganti menjadi uang tunai.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad MUzani. Menurutnya, perubahan skema bantuan kepada masyarakat, dari semula sembako menjadi uang tunai memiliki banyak pengaruh di masyarakat.
BACA JUGA: Yan Permenas Gerindra Bagikan Sembako kepada Mahasiswa Asal Papua di Kota Ini
"Fraksi Gerinda mengusulkan sembako digantikan dengan uang tunai," ungkap Ahmad Muzani dalam siaran tertulis pada Senin (18/5).
Menurut dia, uang tunai adalah sesuatu yang sangat diperlukan oleh masyarakat, khususnya kalangan prasejahtera.
BACA JUGA: Anggota Dewan dari Gerindra Berbuat Terlarang Saat PSBB, Memalukan
Bantuan tersebut pun diyakininya akan dibelanjakan untuk kepentingan makanan ataupun untuk kebutuhan kebutuhan lainnya.
"Jika mereka bisa menghemat jumlah uang tunai yang diterima tentu saja kebutuhan kebutuhan yang lain sebagian bisa tertutup," ungkap Ahmad Muzani.
BACA JUGA: Pak Djoko Santoso Itu Baik, Orang Tua di Gerindra
"Yang kedua uang tunai itu bisa langsung diterima secara langsung oleh nama keluarga yang bersangkutan," tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, penyaluran uang tunai dipaparkannya berpengaruh pada perekonomian di daerah. Ekonomi di daerah diyakini Ahmad Muzani dapat berputar, karena masyarakat memiliki daya beli.
"Uang tersebut pasti akan dibelanjakan di mana dia bertempat tinggal, sehingga roda perputaran ekonomi bisa meningkatkan, daya beli juga bisa meningkat," jelas Ahmad Muzani.
"Yang kedua, kalau sembako itu hanya mampu menutupi kebutuhan pangan saja, kalau uang tunai pasti dia akan membelanjakan kebutuhan pokoknya dan kalau masih lebih dia bisa pakai untuk kebutuhan kebutuhan lainnya," jelasnya.
Oleh karena itu Partai Gerindra mengusulkan agar skema bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak virus corona dapat diubah, dari semula sembako menjadi uang tunai.
"Saya percaya pemerintah bisa melakukan itu, termasuk perbaikan data penerima bantuan uang tunai. Semoga pemerintah bisa mengelaborasi pandangan ini," tutupnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil