jpnn.com, LONDON - Frank Lampard tutup mata soal spekulasi yang menyebut sejumlah nama sebagai calon penggantinya sebagai manajer Chelsea.
Pekerjaan Lampard dianggap berada di bawah ancaman menyusul rentetan hasil buruk berupa lima kekalahan dalam delapan pertandingan terakhir.
BACA JUGA: Chelsea Kena Sentil Lantaran Boros Beli Pemain, Frank Lampard: Itu Lucu
Hal itu membuat Chelsea tercecer di urutan kelima klasemen Premier League.
Hasil buruk semacam itu jelas memantik spekulasi pemecatan, terlebih Chelsea punya reputasi sebagai klub yang hobi bergonta ganti pelatih tiap kali tren buruk dialami.
BACA JUGA: Chelsea Menang Susah Payah, Lampard Bilang Begini
Anggaran belanja jor-joran Chelsea yang menggelontorkan lebih dari 200 juta poundsterling di bursa transfer musim panas kemarin jelas membuat Lampard memiliki beban lebih untuk meraih sesuatu untuk The Blues musim ini.
Berbagai media olahraga ramai-ramai menjual nama Thomas Tuchel hingga Massimiliano Allegri dan menghubung-hubungkannya sebagai calon pengganti Lampard di Chelsea.
BACA JUGA: Mourinho akan Selalu Ada di Hati Frank Lampard
"Saya tidak mendengarkan hal semacam itu. Anda hanya menemuinya jika menghabiskan banyak waktu di media sosial," kata Lampard dilansir Reuters.
"Dan saya tidak melakukannya, karena saya bukan orang bodoh. Tentu saja menangani klub top semacam ini diiringi banyak tekanan, tetapi pembicaraan spekulatif macam itu bukanlah sesuatu yang penting bagi saya," ujarnya.
Ketika didesak apakah ia sudah menjalani pembicaraan spesifik soal nasibnya dengan manajemen Chelsea, Lampard memilih merahasiakannya.
"Saya tidak mau mengumbar pembicaraan yang bersifat privat. Ketika Anda menjadi manajer, berbicara dengan manajemen adalah sebuah rutinitas," katanya.
Chelsea akhir pekan ini akan menjamu tim strata kedua Luton Town di Stamford Bridge dalam laga putaran keempat Piala FA pada Minggu (24/1).
Kekalahan sudah pasti akan membuat pekerjaan Lampard makin terancam, sedangkan kemenangan belum tentu meredakan rumor spekulasi nasibnya yang tentu akan terus jadi bahan pembicaraan media. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek