Franka Nadiem Makarim Ingatkan Ibu-Ibu DWP soal Pelajar Pancasila

Jumat, 24 Desember 2021 – 21:00 WIB
Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek. Foto: Mesya/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DWP Kemendikbudristek) Franka Nadiem Makarim menyampaikan bahwa peran dan pengorbanan seorang ibu akan terus memberikan makna bagi generasi yang akan datang. 

Menurut Franka, zaman memang sudah berubah dan teknologi juga berkembang sangat pesat. “Namun, peran ibu akan selalu bermakna,” kata Franka Nadiem Makarim dalam seminar bertajuk “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” untuk memperingati Hari Ibu, secara hybrid, Kamis (23/12). 

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Desa Budaya jadi Bahan Pembelajaran Siswa & Guru

Seminar ini digelar DWP Sub Unit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek untuk mengajak perempuan Indonesia proaktif dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

Lebih lanjut Franka memandang bahwa peran ibu sangat diperlukan dalam mewujudkan keluarga tangguh serta anak-anak yang tumbuh dengan internalisasi nilai dan semangat Pancasila.

BACA JUGA: Bu Franka Nadiem Minta Orang Tua Berikan Kemerdekaan Kepada Anak

Franka di hadapan ibu-ibu DWP Kemendikbudristek juga menjelaskan tentang enam profil pelajar Pancasila. 

Pertama, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

BACA JUGA: Jenderal Andika Memberi Tawaran Melebihi Usulan Gubernur Dominggus

Kedua, mandiri, yakni pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. 

Ketiga, kerkebinekaan global, yakni pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. 

Keempat, bergotong royong. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela.

Kelima, bernalar kritis, yakni pelajar yang mampu secara objektif memproses informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi informasi dan menyimpulkan. 

Keenam, pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. 

Sementara, Ketua DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Saraswari Nizam optimistis ibu Indonesia mampu menjalankan perannya di era Revolusi Industri 4.0 yang kian menantang. 

Dia menyatakan bahwa perempuan harus cerdas, berilmu, berkepribadian, dan berbudi pekerti.

Saraswari mengatakan ibu harus menjadi pendidik yang baik bagi putra-putrinya, istri yang berbakti kepada suaminya, mandiri secara ekonomi untuk diri dan keluarga, bermanfaat bagi sosial kemasyarakatan. 

“Jaga martabat perempuan Indonesia," pesan Saraswati Nizam.

Ketua DWP Kemendikbudristek Teti Aminudin memandang peran perempuan baik sebagai istri maupun sebagai ibu sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak.

Ibu juga memiliki peran tidak hanya mendidik anak-anak, tetapi juga sebagai pendamping suami. 

Karakter dan watak suami dipengaruhi perilaku dan sikap istri kepada suaminya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler