Fraser-Pryce Perempuan Tercepat Dunia

Senin, 06 Agustus 2012 – 07:15 WIB
Pelari Jamaika Shelly-Ann Fraser-Pryce. Foto: Getty Images
LONDON - Pelari Jamaika Shelly-Ann Fraser-Pryce dengan cepat melintasai garis finis final 100 meter putri. Dia lantas melihat papan skor yang masih kosong untuk melihat siapakah pemenang perlombaan.
   
Lima detik berlalu.  Lalu lima detik lagi. Apakah Fraser-Pryce ataukah sprinter Amerika Serikat Carmelita Jeter yang menjadi pemenang ?
   
Memang, adu kecepatan ini sangat sengit. Hingga panitia memutuskan untuk menggunakan foto finis untuk melihat siapakah peraih emas. Dan ketika nama Fraser-Pryce disebutkan sebagai pemenang, dia langsung tergolek di lintasan dan berteriak.  "Terima kasih Jesus !,".
   
Fraser-Pryce memang sangat emosional. Emas di London 2012 mengulangi pencapaiannya pada Olimpiade Beijing 2008. Saat itu, pelari 25 tahun tersebut juga merebut medali emas nomor 100 meter.
   
Namun tahun ini, perjuangan sangat berat. Kalau empat tahun lalu Jamaika menguasai posisi tiga besar, kali ini Jeter yang merupakan juara dunia 2011, memberikan perlawanan sengit.
   
Untuk menjadi juara, Fraser-Pryce hanya unggul pada 20 meter terakhir. Dia menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10, 75 detik. Sedangkan Jeter berada di posisi kedua dengan selisih 0,3 detik.
   
Medali perunggu disabet pelari Jamaika lainnya Veronica Campbell-Brown dengan catatan waktu 10,80 detik. "Mempertahankan gelar berarti sangat banyak bagi saya," ujar Fraser-Pryce kepada Associated Press.   
   
Dengan kemenangan ini, Fraser-Pryce menjadi perempuan pertama yang mempertahankan emas nomor 100 meter putri setelah Gail Devers. Legenda AS tersebut menjadi juara back to back di Barcelona 1992 dan Atlanta 1996.
   
"Saya sangat bangga. Sungguh saya tidak tahu banyak tentang lomba lari. Namun saya tahun siapa itu Gail Devers," lanjut juara dunia 2009 tersebut.
   
Bagi bangsa Jamaika kemenangan Fraser-Pryce di Olympic London menjadi sejarah besar. Karena tepat saat pelari kelahiran Kingston itu menjadi kampium, Jamaika sedang merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-50. Pada 5 Agustus 1962, bendera penjajah Inggris resmi diturunkan dari National Stadium di Kingston. Pesta akan semakin lengkap jika bintang lari 100 meter putra Usain Bolt, Yohan Blake, atau Asafa Powell meraih emas.     
   
"Kegembiraan baru saja dimulai. Bagi saya, hal yang paling menyenangkan adalah kami mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Inggris dan sekarang kami di Inggris dan mendapatkan medali emas pertama," tegasnya. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Neymar Disarankan Pilih Chelsea Daripada Barcelona

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler