SURABAYA - Sebagaimana rumor yang beredar, Freddy Muli akhirnya menerima tongkat estafet pelatih Persebaya DU Jumat (13/4). Menggantikan Subangkit, Freddy memikul beban berat membawa Persebaya promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sebelum ke Persebaya DU, Freddy adalah pelatih kepala Persegres di ISL pada awal musim lalu. Noda terbesar Freddy saat membesut Laskar Joko Samudro, julukan Persegres, adalah menelan kekalahan telak 6-1 dari Pelita Jaya di Stadion Petrokimia Gresik pada 24 Maret lalu.
Kebersamaan Freddy bersama Persegres adalah menjalani 17 laga. Rinciannya enam kali menang, dua kali seri, dan sembilan kali kalah. Di kandang, Persegres memiliki torehan lima kali menang, sekali seri, dan kalah dua kali. Pada laga tandang, Persegres sekali menang, sekali seri, dan kalah tujuh kali.
Dari rekor bersama Persegres, Freddy mengantarkan Persegres ke peringkat ke-14 dari 18 klub di akhir putaran pertama. Padahal Persegres memiliki materi pemain yang cukup mentereng. Sebut saja Gaston Castano, Gustavo Chena, Agus Indra hingga Uston Nawawi.
Nah, saat dihubungi kemarin manajer Persebaya Haries Purwoko menyebut manajemen telah melakukan pertemuan dengan Freddy di salah satu restoran Surabaya."Besok (hari ini, red.) Freddy sudah akan bersama tim untuk latihan di Menanggal. Dan, dia sudah resmi sebagai pelatih Persebaya," kata Haries.
Meski Freddy berstatus pelatih, untuk hari ini (14/4) caretaker Persebaya Yusuf Ekodono tetap memimpin sesi latihan. Sedang Freddy diberi kesempatan untuk melakukan observasi pemain.
Melihat tren Freddy dalam melatih, mantan pemain Niac Mitra Surabaya itu cenderung mempercayai pemain senior yang sudah "jadi". Lihat saja contohnya saat di Persegres, hanya terselip nama pemain muda Wismoyo Widhistio (20 tahun) yang masuk daftar line-up. Pemain muda potensial lainnya seperti Mulham Arufin (21 tahun) dan Rizki Mirzamah (20 tahun) tersingkir.
Menanggapi hal tersebut, asisten manajer Persebaya Gangsar Yudhi enggan menanggapi. "Kita lihat saja seperti apa Freddy melatih dan mampukan dia mengangkat tim Persebaya," tutur Gangsar. Ujian pertama Freddy adalah saat Persebaya bertemu Persip Pekalongan Selasa (17/4) mendatang di Gelora 10 Nopember.
Di sisi lain, untuk memenuhi target naik kasta ke ISL, perjuangan Persebaya masih panjang. Di akhir putaran kedua mendatang, Persebaya harus masuk empat besar grup 1. Di babak lanjutan, delapan besar, Persebaya akan bertemu empat tim lain dari grup 2.
Kalau lolos, Persebaya bakal masuk empat besar. Tiket promosi langsung ke ISL diperoleh tim berperingkat satu sampai tiga. Tim peringkat keempat akan melakoni play off lawan peringkat 15 ISL. Sang pemenang akan menemani tiga tim lain yang sudah dulu naik kasta ke ISL. (dra/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Susah Payah
Redaktur : Tim Redaksi