Freeport Indonesia Catatkan Sejarah Lagi, Smelter di Gresik Mulai Beroperasi

Jumat, 28 Juni 2024 – 09:33 WIB
Peresmian smelter Freeport Indonesia di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Foto jpnn.com

jpnn.com, GRESIK - PT Freeport Indonesia kembali membuat sejarah penting.

Perusahaan tambang yang sebagian besar sahamnya dimiliki Indonesia itu baru saja meresmikan pengoperasian smelter atau fasilitas peleburan dan pengolahan hasil pertambangan, Kamis (27/6).

BACA JUGA: Resmikan Smelter Tembaga Freeport di Gresik, Menko Airlangga: Ini Paling Hebat

Smelter baru yang menjadi kebanggaan Freeport Indonesia itu berada di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pembangunan smelter tersebut merupakan tantangan tersendiri.

BACA JUGA: Lewat Jaringan Komunitas, Bank Saqu Solopreneur Academy Dorong Kesuksesan Bisnis

Menurut dia, investasi pembangunan smelter itu mencapai lebih dari USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

“Ini adalah smelter single line tembaga terbesar di dunia yang ada di Indonesia, khususnya di Gresik,” ujar Tony saat menyampaikan sambutan pada peresmian operasi fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektare tersebut.

BACA JUGA: BSI Berhasil Kurangi 940 Kg Jejak Karbon Selama BSI International Expo 2024

Di hadapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang hadir pada pada peresmian itu, Tony menjelaskan kapasitas input smelter Freeport di Gresik mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga.

Adapun keluaran (output) dari smelter tersebut sekitar 600 ribu-700 ribu katode tembaga.

Pada Desember nanti, kata Tony, smelter tersebut akan beroperasi dalam kapasitas penuh untuk memurnikan lumpur anode yang bisa menghasilkan emas, perak, dan beberapa jenis logam lainnya.

“Emasnya kira-kira 50-60 ton, dan peraknya sekitar 220 ton per tahun,” tutur Tony.

Setelah peresmian operasional itu, smelter Freeport tersebut baru bisa menghasilkan katode tembaga pada Agustus mendatang.

Tony menjelaskan Freeport Indonesia memerlukan waktu 6-10 minggu untuk memanaskan smelter pada suhu tertentu.

Fasilitas electrorefinery di smelter Freeport Indonesia butuh tiga minggu untuk bisa menghasilkan katode tembaga.

Oleh karena itu, kemungkinan smelter itu baru bisa menghasilkan tembaga pertamanya pada pekan kedua Agustus.

“Semoga masih dalam rangkaian HUT Kemerdekaan Indonesia,” kata Tony.

Selain itu, Tony juga mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan smelter itu. Penyelesaian pembangunan smelter itu bisa tepat waktu atau on time karena prosesnya lancar.

“Hampir tidak ada demo-demo,” ucap Tony.

Eksekutif Freeport Indonesia yang dikenal sebagai musikus itu menambahkan pembangunan smelter tersebut ditargetkan selesai pada kurun waktu lima tahun.

Namun, untuk pematangan tanah di lahan smelter butuh waktu 1,5 tahun.

Oleh karena itu, Tony mengaku senang ketika target pembangunan itu tercapai.

Peraih gelar S.H. dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) itu pun menelepon Chairman & CEO Freeport-McMoRan Inc. Richard C. Adkerson untuk mengabarkan progres smelter tersebut.

“Beliau sangat senang kita meresmikan smelter ini,” imbuhnya.

Pada kesempatan sama, Bahlil Lahadalia menyebut smelter Freeport itu merupakan buah proses panjang. Menurut dia, pembangunan smelter Freeport di Gresik memunculkan dinamika luar biasa karena awalnya sempat bakal dibangun di Maluku Utara.

Warga Papua, tutur Bahlik, juga menginginkan smelter Freeport dibangung di Bumi Cenderawasih. Namun, akhirnya smelter itu bisa dibangun di Gresik dan akhirnya selesai untuk dioperasikan.

Bahlil mengatakan Freeport yang sudah berada di Indonesia sejak 1967 akhirnya membangun smelter.

“Ini adalah legasi Pak Presiden Jokowi,” ucap Bahlil.(jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesuai Rencana, Smelter Freeport Gresik Beroperasi Juni 2024


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler