jpnn.com - CIREBON - Karena urusan asmara, dua pasangan pelajar SMP Negeri 1 Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, nyaris tewas. Mereka nekat mencoba mengakhiri hidup dengan menenggak cairan pembersih lantai.
Ironisnya, peristiwa tersebut terjadi di dalam ruang kelas, kemarin siang (10/9). Beruntung, nyawa kedua pelajar itu berhasil diselamatkan setelah dievakuasi ke rumah sakit.
BACA JUGA: Satu Calhaj Gagal Berangkat karena Anemia Berat
Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon (Grup JPNN) menyebutkan, dua pelajar nekat itu adalah AH (14) dan TA (13). Insiden bermula saat pelajar pria yakni AH yang duduk di kelas IX itu bertemu dengan sang pujaan hatinya, TA, yang merupakan adik kelasnya. Kepada TA, AH meminta agar cintanya kembali diterima dan menjadi pacar.
Tapi permintaan AH itu ditolak karena selama menjalin asmara sudah beberapa kali putus nyambung. Diduga masih kecewa dan frustasi karena cintanya ditolak, AH pun masuk ke ruang kelasnya. Kemudian dia nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak cairan pembersih lantai yang ia bawa sendiri. Beruntung aksi itu diketahui teman sekelasnya yakni SR (14) yang melihat AH sedang muntah-muntah dan tak sadarkan diri. SR pun berteriak minta tolong.
BACA JUGA: Garap Keponakan Sendiri, Pria Ini Terancam 12 Tahun Bui
Ditolong siswa-siswa lainnya dan guru sekolah setempat, AH dibawa ke ruang guru untuk mendapatkan pertolongan medis. Ironisnya lagi, di saat AH kritis keracunan, entah kenapa TA malah ikut-ikutan menenggak cairan yang sama milik AH hingga muntah-muntah dan pingsan. Diduga TA nekat melakukan aksinya itu karena merasa bersalah telah menolak cinta AH.
Pihak sekolah pun langsung membawa keduanya ke puskesmas terdekat dan memanggil kedua orang tua mereka masing-masing. Guna mendapatkan tindakan medis intensif, AH dirujuk ke RS Tiar Medika, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Sedangkan TA dilarikan ke RS Cigugur, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA: Dipecat, 4 PNS Ajukan Banding
"Saya lihat AH tiba-tiba muntah dan kejang-kejang lalu jatuh pingsan. Makanya kami bawa ke ruang guru untuk mendapat pertolongan pertama. Nggak lama kemudian, TA juga mengalami hal yang sama. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit," ungkap SR kepada Radar Cirebon.
Kepala SMPN 1 Susukanlebak, Maman Surachman mengaku menyesalkan adanya kejadian itu di lingkungan sekolahnya.
"Saya berharap ini peristiwa yang terakhir dan tidak ada kejadian serupa lagi. Saya juga minta agar peristiwa ini tidak ditiru oleh anak siswa-siswa lainnya," katanya.(rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wings Air Manado-Gorontalo Tambah Jadwal
Redaktur : Tim Redaksi