jpnn.com - Merasa frustrasi, Aleix Espargaro (Aprilia) mengangkat bendera putih dalam perburuan titel juara dunia MotoGP 2022.
Dia mengatakan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2022 dengan menyisakan satu seri terakhir seperti sebuah mimpi.
BACA JUGA: Melempem di MotoGP Malaysia, Aleix Espargaro Kesal Motornya Kerap Bermasalah
"Memenangkan kejuaraan dunia adalah mimpi," ujar Espargaro.
Aleix Espargaro menyadari tidak lagi memiliki peluang tersebut setelah balapan seri ke-19 MotoGP Malaysia hanya mampu finis di P10.
BACA JUGA: Memikirkan Aleix Espargaro, Bos Aprilia Sampai Hilang Selera Makan
Hasil tersebut tidak cukup bagi pembalap 33 tahun itu untuk menjaga selisih poin dengan sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
"Sempat sangat dekat, kami berjuang keras, saya memberikan segalanya sepanjang tahun ini."
BACA JUGA: Repsol Perpanjang Kontrak di Tim Honda MotoGP
"Namun, kenyataannya bahwa pada akhir kami tidak memenuhinya dan yang paling membuat saya frustrasi adalah saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi."
Espargaro mengaku sangat sedih dengan kenyataan tersebut.
"Faktanya ialah rasanya menyedihkan, saya cukup sedih," ungkap pembalap berpaspor Spanyol itu.
Salah satu penyebab Espargaro kesulitan adalah tren negatif yang dialaminya sejak kompetisi kembali ke Asia.
Dalam beberapa balapan terakhir, Aleix Espargaro sulit mengeluatkan potensi sepeda motornya.
Ditambah lagi, tunggangannya kerap mengalami kendala teknis akibat keteledoran kru tim Aprilia sendiri. (corsedimoto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aleix Espargaro Berharap Kesalahan di Jepang Tidak Terulang di MotoGP Thailand
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha