FSGI: Mendikbud Tidak Cukup Hanya Minta Maaf

Minggu, 15 April 2018 – 15:08 WIB
Muhadjir Effendy. Foto: Mesya Mohammad/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sudah meminta maaf setelah para peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA 2018 mengeluhkan sulitnya soal, terutama mata uji matematika.

Namun, Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menilai permintaan maaf tidak cukup tanpa disertai evaluasi menyeluruh atas soal-soal UNBK.

BACA JUGA: Sebanyak 120 Siswa SMA di Bekasi Terpaksa Ikut UNBK Susulan

Satriwan mengatakan, pihaknya merasa terusik dengan keputusan Kemendikbud menaikkan tingkat kesulitan soal UNBK 2018.

Sebelumnya, Muhadjir mengaku menerapkan high order thinking skills (HOTS) dan telah sesuai dengan kisi-kisi UNBK.

BACA JUGA: Nilai UNBK SMA Diprediksi Jeblok

“Mendikbud boleh yakin karena para bawahannya pasti menyakinkan sudah sesuai kisi-kisi. Namun, para peserta UNBK tidak sekadar tahu kisi-kisi. Mereka juga mengerjakan soalnya sendiri sehingga bisa merasakan dan menyimpulkan tingkat kesulitan soal yang tinggi," ujar Satriwan, Minggu (15/4).

Dia menambahkan, UNBK tahun ini juga menyisakan banyak persoalan.

BACA JUGA: Benahi Fasilitas Dulu, Baru Gelar UNBK

Tidak hanya teknis, tetapi juga persoalan nonteknis. Salah satunya keluhan siswa terkait sulinya soal matematika.

“Kesulitan para siswa menjawab soal soal UNBK matematika tersebut diakibatkan oleh ketidaksamaan soal yang keluar dengan kisi-kisi soal dan try out yang sudah dilakukan berkali-kali sebelum UNBK,” kata Satriwan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Keluhkan Materi Try Out Beda dengan UNBK


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler