jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim memprediksi akan banyak sekolah di zona hijau yang memilih melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pasalnya, banyak persyaratan yang harus mereka penuhi untuk membuka sekolah lagi.
BACA JUGA: Begini Tahapan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Hijau
"Kepala sekolah banyak yang kerepotan menyiapkan sarana prasarananya. Apalagi dalam masa yang sempit ini sulit menyiapkan semua kebutuhan pokok sekolah," kata Satriwan saat memaparkan hasil Survei Nasional FSGI tentang Kesiapan Sekolah Menghadapi Kenormalan Baru dalam Pembelajaran, Selasa (16/6).
Dia menyebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan, kendala paling berat jika sekolah dibuka kembali adalah kesiapan infrastruktur sekolah yang mendukung kenormalan baru karena adanya protokol kesehatan.
BACA JUGA: Wapres: Sekolah di Zona Hijau Boleh Memulai Pembelajaran Tatap Muka
Kemudian kesiapan anggaran, sosialisasi kepada orang tua dan siswa, koordinasi dengan semua pemangku kepentingan, aturan teknis di sekolah, waktu persiapan yang terbatas, kesiapan manajemen dan guru.
Komponen yang belum disiapkan sekolah menghadapi kenormalan baru di sekolah adalah belum sosialisasi kepada ortu dan siswa.
Belum adanya sarana prasarana/infrastruktur penunjang protokol kesehatan di sekolah di masa kenormalan baru.
BACA JUGA: Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim soal Siswa Kembali Bersekolah
Belum koordinasi dengan semua pemangku kepentingan. Belum adanya aturan teknis di sekolah. Belum adanya kesiapan anggaran sekolah.
"Persepsi sekolah terkait sumber anggaran untuk menyiapkan semua kebutuhan sarana prasarana sekolah yang disesuaikan dengan protokol kesehatan adalah bersumber dari Dana BOS 77,4 persen, anggaran khusus dari Pemerintah Pusat 46,3 persen, dan anggaran khusus dari pemda setempat 38,9 persen," tandasnya. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad