jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengungkapkan masih banyak insan pendidikan menolak pembukaan sekolah untuk tatap muka.
Penolakan itu terjadi lantaran penularan virus Corona masih tinggi dan belum bisa dikendalikan pemerintah, sehingga mereka sangat khawatir tertular Covid-19.
BACA JUGA: Survei FSGI: Mayoritas Guru Siap Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Terlebih lagi untuk guru-guru yang usianya sudah lebih dari 50 tahun, dan disertai pula dengan penyakit penyerta seperti diabetes, jantung dan lain-lain.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan, masih banyak guru, siswa, dan sekolah yang belum siap pembelajaran tatap muka bulan ini," kata Heru di Jakarta, Jumat (1/1)
BACA JUGA: Kiai Maman Mendukung Maklumat Kapolri soal FPI, Tetapi...
Atas kondisi tersebut, FSGI mendorong pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam memutuskan membuka sekolah pada bulan ini mengingat masih tingginya angka penularan Covid-19.
FSGI mendorong pemerintah tetap menetapkan 4 Januari 2021 sebagai awal semester genap. Namun bukan berarti pembelajaran tatap muka dilakukan pada saat itu juga.
BACA JUGA: Front Persatuan Islam Dibentuk, Mahfud MD Beri Komentar Begini
Sebab, sekolah masih membutuhkan waktu lama dalam penyiapan infrastruktur dan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru atau AKB.
"Kami mengimbau pemerintah daerah untuk pembukaan sekolah dimulai dari kelas paling atas, pada jenjang paling tinggi dan disertai uji coba dengan 25 persen siswa," ucapnya.
Sebelum dilakukan tatap muka, FSGI juga meminta dilakukan tes antigen untuk seluruh pendidik dan peserta didik.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad