FSI: Respons Cepat TNI AL di Natuna Patut Diapresiasi

Sabtu, 21 Januari 2023 – 23:50 WIB
Respons Cepat TNI AL di Natuna Patut Diapresiasi Ilustrasi Foto: ANTARA/HO-Humas Badan Keamanan Laut RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI) Johanes Herlijanto mengapresiasi respons cepat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dalam mempertahankan kedaulatan dan hak berdaulat tanah air.

Adapun TNI AL mengerahkan armadanya untuk berjaga dan membayangi kapal Patroli Penjaga Pantai Republik Rakyat China (RRC) yang memasuki wilayah perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Kepulauan Natuna, beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Kapal China Masuk Laut Natuna, Kemlu RI Sebut Tak Ada Pelanggaran

Dia mengatakan masuknya aparat negara China ke perairan ZEE itu telah berulang kali terjadi sejak lebih dari satu dasawarsa.

Aparat China, bahkan melakukan intervensi ketika otoritas Indonesia berupaya melakukan penegakan hukum terhadap nelayan-nelayan yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah tersebut.

BACA JUGA: TNI AL Menyiagakan 4 Kapal Perang di Laut Natuna Utara, KSAL Bilang Begini

"Pada akhir 2021, beberapa kapal Penjaga Pantai China juga menyambangi wilayah eksplorasi minyak Blok Tuna, yang berada dalam ZEE Indonesia, dan mengganggu proses pengeboran di wilayah tersebut," ujar Johanes Herlijanto, dalam keterangannya, Sabtu (21/1).

Pemerhati China asal Universitas Pelita Harapan ini mengatakan seringnya kehadiran kapal-kapal penjaga di ZEE Indonesia perlu diperhatikan secara serius.

BACA JUGA: Kedaulatan Teritorial ZEE Laut Natuna Utara Tidak Untuk Ditawar, Pemerintah Harus Bertindak Tegas!

Menurutnya berbagai manuver China dapat diinterpretasikan sebagai tanda ingin menguasai wilayah ZEE Indonesia yang kaya akan sumber daya ikan dan energi itu.

China telah berulang kali menyampaikan pernyataan dan memperlihatkn bahwa mereka memiliki hak di wilayan perairan Natuna itu.

"Oleh karenanya penting bagi seluruh rakyat Indonesia memahami fakta tersebut dan mendukung upaya negara mengawal kedaulatan dan hak berdaulat Negara Kesatuan Republik Indonesia di Perairan Natuna," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler