jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi dalam negeri. Salah satunya dengan membangun fasilitas Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung.
“Pemerintah memberikan apresiasi yang besar kepada PGN dalam pembangunan FSRU Lampung itu. Keberadaan FSRU Lampung ini merupakan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi,” ujar Wirat di Jakarta Selasa, (26/4).
BACA JUGA: PGN Perluas Jaringan Pipa Gas Bumi di Bekasi
Keberadaan FSRU Lampung, sambung Wirat, sangat strategis karena mampu meningkatkan serapan LNG untuk domestik dan juga mengurangi ekspor LNG. Sehingga meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam bagi perekonomian nasional.
“Peningkatan serapan LNG di FSRU Lampung yang dikelola PGN memiliki dampak strategis bagi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Ini juga sesuai dengan langkah pemerintah yang terus mengurangi ekspor LNG nasional dengan memprioritaskan pada konsumsi dalam negeri," tutur Wirat.
BACA JUGA: DMB Bakal Lepas Saham PT Newmont Nusa Tenggara, Ini Alasannya
Nah, melalui pembangunan infrastruktur seperti FSRU Lampung ini ketahanan energi akan semakin kuat dan ekonomi bisa tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Berbagai infrastruktur gas bumi yang dibangun PGN merupakan investasi jangka panjang. Oleh karena itu optimalisasi penggunaan infrastruktur seperti ini membutuhkan waktu," terang dia.
BACA JUGA: Ruko Tetap Jadi Bisnis Menjanjikan, Ini Syaratnya
Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia Mugiono, menambahkan bahwa FSRU Lampung akan memperkuat pasokan gas bumi PGN, khususnya untuk pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.
"Keberadaan FSRU PGN Lampung bisa memasok gas bagi berbagai segmen pelanggan mulai UKM, industri, rumah tangga, dan sektor kelistrikan. FSRU PGN ini juga akan diarahkan untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan energi dalam mewujudkan proyek listrik 35 ribu MW, yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo," imbuh Mugiono. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerja Sama Dengan Pertamina, Semen Indonesia Bisa Irit Rp 1 T
Redaktur : Tim Redaksi