jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menyosialisasikan pelaksanaan penguatan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang lebih dikenal masyarakat sebagai full day school (FDS) ini rencananya diberlakukan bertahap mulai 2017 hingga 2020.
BACA JUGA: 136 Guru SD Berprestasi Studi Banding ke Australia
Dengan diberlakukannya FDS, siswa akan menghabiskan delapan jam di sekolah.
Menurut Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud Poppy Dewi Puspitasari, delapan jam itu tidak diisi semuanya dengan belajar.
BACA JUGA: UIN Jakarta Tagih Janji Fadel Muhammad
"Anak-anak nggak belajar delapan jam seharian. Mereka ada kegiatan ekskul atau lainnya. Jadi waktu anak tidak terbuang percuma," ujar Poppy di Jakarta, Kamis (27/10).
Agar anak tidak jenuh, lanjutnya, guru dilarang memberikan pekerjaan rumah. Kalaupun ada tugas, anak-anak bisa menyelesaikannya di sekolah.
BACA JUGA: 2 Tahun Jokowi-JK, Kemendikbud Galakkan Program Prioritas dan Tepat Sasaran
"Jadi anak-anak dan guru akan punya waktu santai dengan keluarga setiap Sabtu Minggu. Karena sekolahnya hanya sampai Jumat," ucapnya.
Dijelaskan Poppy, peniadaan tugas rumah (PR) karena anak-anak lebih banyak waktu belajarnya di sekolah ketimbang rumah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BSNP Dorong UN Berbasis Komputer
Redaktur : Tim Redaksi