Full Stack Developer Salah 1 Profesi Paling Dicari di Indonesia

Selasa, 18 Februari 2020 – 22:28 WIB
CTO GDP Venture On Lee. Foto: Dok Pri

jpnn.com, JAKARTA - Full stack developer menjadi salah satu profesi yang paling dicari seiring perkembangan startup yang makin pesat.

Namun, tingginya permintaan akan full stack developer berbanding terbalik dengan keterbatasan SDM yang mumpuni di bidang pekerjaan ini.

BACA JUGA: Pintaria Super30 Tawarkan Beasiswa Digital

Bukhari Mardius, CEO dari GreenHCM sebagai perusahaan teknologi dalam bidang Human Capital Management, mengamini adanya tantangan tersebut.

“Di era digital dan terbatasnya talent di bidang IT, banyak startup yang sudah mulai mencari talent IT bahkan sebelum mereka lulus kuliah,” kata dia, Selasa (18/2).

BACA JUGA: Pintaria Bantu Tenaga Kerja Tingkatkan Kualitas dan Keahlian

Bukhari menjelaskan, kendala yang dihadapi calon kandidat full stack developer, khususnya bagi lulusan baru adalah materi yang diajarkan saat kuliah tidak sama dengan yang diimplementasikan.

“Kemampuan memecahkan masalah, menghadapi tantangan, pembelajar yang cepat, dan juga mau belajar hal baru pada teknologi, itu yang dibutuhkan perusahaan start-up,” papar Bukhari.

Tantangan dalam mencari full stack developer ikut dirasakan Managing Director Samsung Research Indonesia Alfred Boediman.

Dia biasanya menggunakan situs khusus untuk mengawasi para software engineer yang kompeten, seperti GitHub atau Stack Overflow.

Akan tetapi, Alfred mengaku tetap perlu adanya pengalaman, semangat dan pelatihan agar mereka terbiasa dengan perangkat yang digunakan dalam pekerjaan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pintaria, sebuah portal yang menyediakan berbagai program kuliah dan kursus/pelatihan, hadir dengan solusi bagi anak muda Indonesia yang ingin berkarier di bidang IT.

Pintaria mengadakan program Pintaria SUPER30 yang memberi kesempatan beasiswa pelatihan kursus full stack developer dan peluang kerja.

Nilai beasiswa yang diberikan untuk masing-masing peserta sekitar Rp 40 juta per orang.

Program ini sudah diresmikan pada 10 Februari 2020 di Jakarta oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi & UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Rudy Salahuddin.

Di Pintaria Super30, Pintaria menggandeng tokoh-tokoh IT dengan pengalaman puluhan tahun sebagai SUPERmentor untuk mendampingi para peserta selama 6 bulan program berlangsung.

Praktisi yang menjadi SUPERmentor akan berbagi pengalaman mengenai pekerjaan full stack developer dalam masing-masing industri yang mereka geluti.

SUPERmentor lainnya, On Lee selaku CTO GDP Venture, ikut menyampaikan harapan dan optimismenya terhadap semangat anak muda Indonesia di bidang IT.

Dia menjelaskan, Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda yang berbakat membawa dunia digital dan teknologi Indonesia makin maju.

“Kini belajar full stack developer juga lebih mudah karena adanya teknologi online learning serta ajang Pintaria Super30 ini,” tutur On Lee. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler