Fundamental Bisnis Tahan Banting, BBRI Optimistis Saham Sentuh Level Rp 5.000

Senin, 21 Februari 2022 – 15:30 WIB
Fundamental bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terbukti tahan banting meski menghadapi situasi pandemi Covid-19. Foto: Humas BRI

jpnn.com, JAKARTA - Fundamental bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terbukti tahan banting meski menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Emiten bersandi saham BBRI itu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang cemerlang.

BACA JUGA: Selaras Isu Prioritas G20, BRI Pacu BRIBRAIN Sebagai Pusat Otak Berbasis AI

President Director CSA Institute Aria Santoso mengatakan kinerja BRI juga diwarnai oleh aksi korporasi yang berdampak positif bagi perusahaan.

Mengawali 2022, BRI Kembali mengambil langkah baru di bursa dengan aksi buyback saham senilai Rp 3 triliun.

BACA JUGA: BRI Dukung Agenda Prioritas G20 lewat Holding Ultra Mikro

Aria menilai buyback yang akan ditempuh manajemen BRI sebagai katalis positif yang akan diapresiasi oleh investor di pasar modal.

Dengan demikian, saham BBRI diprediksi Aria memiliki potensi pertumbuhan yang meyakinkan dalam jangka Panjang.

BACA JUGA: BRI Life Optimistis Capai Target 2022

BRI juga memiliki profitabilitas kuat, tercermin dari raihan laba bersih perseroan yang sebesar Rp 32,22 triliun atau tumbuh 75,53 persen year on year (yoy) pada 2021.

“Masih bisa diharapkan bahwa manajemen mampu mengatasi kondisi saat ini untuk bertumbuh dan melewati masa krisis. Terbukti dari berbagai masa krisis yang sudah pernah diatasi di masa lalu. Kinerja saham BBRI masih akan bertumbuh secara jangka panjang,” ujarnya.

Aria pun menyatakan perseroan sanggup menjawab tantangan di industri perbankan secara meyakinkan pada tahun lalu.

"Pertumbuhan kredit BRI yang mencapai 7,1 persen yoy atau di atas industri perbankan nasional sebesar 5,24 persen yoy," bebernya.

BRI juga berhasil mengendalikan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di level 3,08 persen.

Menurut Aria, pengelolaan risiko yang solid tersebut juga ditunjang oleh NPL Coverage yang kuat di level 278,1 persen.

BRI mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) sebesar 7,1 persen yoy menjadi Rp 1.138,7 triliun.

Aria memerinci tabungan mendominasi sebesar Rp 497,68 triliun, Giro tercatat sebesar Rp 220,59 triliun, dan Deposito sebesar Rp 420,48 triliun.

Aria optimistis saham BBRI bisa menyentuh level Rp 5.000.

“Oleh karena itu angka target price di level 5.000 cukup realistis di saat ini. Bahkan skenario optimis sampai di level 5.250,” ujarnya optimistis.

Di saat yang bersamaan, BRI berupaya meningkatkan loyalitas InsanBRILian (Pekerja BRI) melalui skema Employee Stock Option Plan (ESOP) yang akan ditempuh dalam buyback senilai Rp 3triliun mendatang.

Aksi Buyback ini, lanjut Aria, juga mengindikasikan optimisme kinerja keuangan BRI.

Aria memperkirakan nilai buyback tersebut belum termasuk biaya komisi perantara pedagang efek lainnya, yakni sekitar 0,33 persen dari nilai buyback.

Buyback diperkirakan pada rentang 1 Maret 2022-31 Agustus 2023.

“Walaupun secara laporan keuangan akan terpengaruh di jangka pendek, kita berharap menjadi sentimen positif di jangka menengah. Secara jangka panjang, BBRI masih baik dijadikan salah satu pilihan investasi,” tegas Aria. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   BBRI   saham   Saham BRI   Ekonomi   buyback  

Terpopuler