jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio mengatakan, televisi menjadi sumber informasi terdepan dalam menyampaikan informasi mengenai virus corona alias covid-19.
"Itu karena televisi tidak menayangkan hoaks, selalu check dan recheck, apalagi diawasi KPI," kata Agung, Senin (23/3).
BACA JUGA: Takut Virus Corona, Petinggi Taliban Gunakan Aplikasi Skype
Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis menambahkan, kondisi itu menunjukkan publik percaya terhadap media mainstream.
Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) itu menjelaskan, hoaks dari media sosial yang sangat banyak menjadikan publik lebih memilih televisi sebagai tontonan utama yang tepercaya.
BACA JUGA: Sedang Wabah Virus Corona, Disarankan Hapus saja Ujian Nasional 2020
"Fungsi media televisi to inform, to educate dan to entertain saat ini berjalan dan sangat dipercaya masyarakat," tuturnya.
Mantan presiden Komisi Penyiaran Dunia (IBRAF) itu memaparkan, pemirsa televisi diperkirakan naik lebih dari 50 persen.
Sebab, karena anak-anak, remaja, masyarakat banyak yang tinggal di rumah, termasuk pekerja yang kerja dari rumah (work from home/WFH).
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution mengatakan, televisi sebagai media memiliki fungsi sebagai sarana informasi, hiburan, dan edukasi.
"Guna memperoleh informasi, edukasi dan menghilangkan kejenuhan, maka televisi sebagai sarana hiburan dan informasi banyak ditonton masyarakat," tutur Syafril.
Hal tersebut sejalan dengan kebijakan social distancing yang mendorong masyarakat untuk banyak berdiam diri di rumah dan menghindari keramaian serta kebijakan WFH.
“ATVSI terus mengimbau Lembaga Penyiaran Swasta untuk memberikan informasi terbaik kepada masyarakat mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat dan apa yang harus dihindari dalam menghadapi virus corona,” ujarnya. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil