Fungsikan Taman Jadi Gardening School

Sabtu, 24 Desember 2016 – 13:09 WIB
Fungsikan Taman Jadi Gardening School. Tampak Taman Bungkul yang dimiliki Kota Surabaya, Jawa Timur. Foto JPG/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Selama ini, taman kota di Surabaya hanya sebatas tempat rekreasi atau hutan (paru-paru) kota. Namun per Januari 2017, fungsinya akan lebih dari itu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) akan menjadikan taman-taman di Kota Pahlawan sebagai media pembelajaran atau gardening school.

BACA JUGA: Ini Dia 7 Lapangan Golf Terbaik di Dunia

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini me-launching program gardening school ini bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Gedung Rektorat UMS, Kamis (22/12).

Risma sangat mengapresiasi program gardening school yang digagas oleh UMS ini.

BACA JUGA: Tren Fashion Cowok saat Natal, Katun, Adeeem

”Yang jelas banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di taman karena keberadaannya memang untuk kepentingan publik,” kata Risma.

Sudah banyak pendidikan formal yang melakukan kegiatan pembelajaran di taman.

BACA JUGA: Gaya Muslimah Gresik, Syariah dan Tetap Cantik

Apalagi, kini pemkot sudah melengkapi fasilitas publik ini baik tempat duduk yang nyaman serta akses wifi untuk proses belajar.

”Saya harap fasilitas ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Saya sangat mendukung bila mahasiswa bisa memfungsikan sebagai media belajar bagi anak-anak yang tidak mampu,” kata Risma.

Sementara itu, Rektor UMS Sukadiono mengatakan bahwa konsep gardening school dijadikan media pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa kepada anak-anak di Surabaya.

”Ini hampir mirip dengan homeschooling atau semacam PKBM (pusat kegiatan belajar mengajar, Red), namun ini lebih pada anak miskin kota,” kata Sukadiono.

Dalam proses pembelajarannya, anakanak tidak mampu akan diajak belajar di taman-taman kota di Surabaya.

Metode pembelajarannya lebih mengarah pada etnogardening, ecoliterasi, spiritual garden, dan meteor garden.

”Pokoknya proses belajar kembali ke alam. Sehingga, kesannya akan lebih didapat siswa daripada belajar di kelas seperti biasanya,” lanjut Sukadiono.

Kepala LPPM UMS Dede Nasrullah menambahkan bahwa para mahasiswa yang mendampingi gardening school adalah mereka yang sedang mengambil program KKN (kuliah kerja nyata).

”Selama ini KKN kepada masyarakat tidak mampu sudah sering kami lakukan, tapi konsep gardening school ini lebih banyak menggunakan taman kota sebagai media pembelajaran,” jelas Dede.

(JPG/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Sulam Alis, Solusi Praktis Tampil Cantik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler