G20 DIN Diharapkan Tumbuhkan inovasi di Sektor Digital Pascapandemi

Minggu, 04 September 2022 – 19:50 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, BADUNG - G20 Digital Innovation Network (DIN) diharapkan menjadi ruang untuk menumbuhkan berbagai inovasi di sektor digital yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan global.

Pasalnya, dalam pertemuan internasional yang berlangsung di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 2–4 September 2022 itu mempertemukan ratusan perusahaan teknologi rintisan (startup).

BACA JUGA: Kemenkominfo Gencar Sosialisasi Manfaat Televisi Digital, Ini Alasannya

Selain itu, modal ventura, pemerintah, dan perusahaan ternama di negara anggota G20 dalam forum diskusi serta pertemuan bisis.

"Ini merupakan ikhtiar dari presidensi (kepemimpinan) G20 Indonesia untuk mendorong terciptanya kerja sama antara pelaku industri yang dapat menghasilkan inovasi guna mendukung pemulihan pascapandemi Covid-19 secara global,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam keterangannya, Minggu (4/9).

BACA JUGA: 28 Robot China Bakal Ikut Mengamankan KTT G20 di Bali, Begini Kecanggihan Mereka

Dia menyampaikan bahwa kegiatan G20 Digital Innovation Network fokus melibatkan perusahaan teknologi rintisan (startup) dari lima sektor prioritas, yaitu kesehatan, keuangan inklusif, energi bersih dan terbarukan, rantai pasok barang, serta pendidikan dan teknologi.

Dari lima sektor itu, startup sektor kesehatan dan energi terbarukan mendominasi keikutsertaan G20 Digital Innovation Network di Bali minggu ini.

BACA JUGA: G20 Empower Menghasilkan Lampiran Teknis untuk Penyelesaian Isu Prioritas Perempuan

Menurutnya, G20 DIN menjadi melting point bagi pelaku industri beberapa negara, serta membuka peluang dan momentum bisnis untuk berjejaring dan berkolaborasi.

"Jadi, ini perjumpaan antara startup, modal ventura, dan industri-industri terkemuka G20," ujar Johnny G. Plate.

Ada lebih 400 peserta dari berbagai negara yang hadir secara langsung di kegiatan G20 DIN, dan lebih dari 200 peserta yang mengikuti rangkaian secara virtual.

Dia mengungkapkan rata-rata startup yang hadir ada pada tahap pendanaan Seri A atau yang valuasinya sekitar USD 15 juta sampai dengan USD 20 juta.

“Modal ventura yang turut terlibat juga memiliki struktur portofolio yang kuat di negaranya masing-masing untuk mendukung pendanaan startup secara lintas negara,” kata Johnny.

G20 Digital Innovation Network merupakan pengembangan dari G20 Innovation League pada presidensi sebelumnya.

Keduanya menjadi upaya negara anggota G20 menciptakan wadah bagi startup, modal ventura, dan perusahaan untuk berkolaborasi dan menciptakan berbagai inovasi di ekosistem digital. (ega/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler