G20 Empower Berhasil Mengajukan Poin Kesetaraan Perempuan di Leaders Declaration

Rabu, 16 November 2022 – 16:04 WIB
Presiden Joko Widodo di Pembukaan G20. Foto: dok G20 Empower

jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan G20 Empower bersama Sherpa G20 Indonesia berhasil merumuskan pemikiran terkait pengarusutamaan kesetaraan gender pada worksteam G20, Sherpa Track.

Pemikiran kebangkitan perekonomian perempuan dan perlindungan pada anak selepas pandemi covid-19, menjadi poin yang dimasukan dalam Bali Leaders Declaration.

BACA JUGA: Siapa Pawang Hujan G20 di Bali? Simak Ini Saja, ya

Hal itu untuk menjawab tantangan global dan berbagai isu ekonomi (non-finansial), mencari solusi, dan memberikan rekomendasi atas agenda dan isu prioritas G20.

G20 Leaders Declaration merupakan kesepakatan bersama dari para pemimpin G20 terhadap upaya bersama dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan pascapandemi COVID-19.

BACA JUGA: Delegasi G20 Pakai Pesawat Pribadi Didatangi Petugas Imigrasi

Leaders Declaration berisikan substansi pembahasan prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni Arsitektur Kesehatan Global, Tranformasi Digital, dan Transisi Energi. Deklarasi juga membahas mengenai isu ketahanan pangan yang menjadi isu global saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual saat menyambut kedatangan seluruh Delegasi Sherpa G20 mengatakan bahwa sebagai perwakilan negara berkembang dan satu-satunya anggota G20 dari Asia Tenggara, inklusivitas menjadi sangat penting bagi Indonesia dan harus saling membantu dalam melalui masa-masa yang sulit ini.

BACA JUGA: KTT G20 Dinilai Mampu Mengantarkan Indonesia Menuju Poros Maritim

“Kuncinya adalah mencapai keseimbangan. Dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 sebagai penunjuk arah kita, kita harus mempertimbangkan solusi paling efektif untuk krisis multidimensi yang sedang berlangsung dan tetap rendah hati dalam keterbatasan kita sebagai manusia,” ujar Menko Airlangga.

Pertemuan Sherpa G20 keempat yang sekaligus merupakan pertemuan terakhir menyongsong KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia, saat ini juga telah dilangsungkan di Jimbaran, Bali, pada 11-14 November.

Pertemuan tersebut dibuka pada 11 November lalu oleh Co-Sherpa G20 Indonesia Edi Prio Pambudi dan dihadiri juga oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Ketua Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track Presidensi G20 Indonesia.

Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia sendiri meliputi 14 Working Groups (WG) dan 10 Engagement Groups (EG).

Selain itu, peran vital Sherpa Track juga untuk mengadakan berbagai kegiatan lainnya seperti culture and creative economy, Research and Innovation Ministers’ meeting, side event, dan Joint Ministerial Meeting yang merupakan bentuk kerja sama antar-kementerian dan lembaga.

“Selain unsur pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok non-pemerintah yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Tujuannya antara lain untuk memastikan bahwa proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok di luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi,” jelas Sesmenko Susiwijono.

Seluruh pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan juga akan meng-endorse concrete deliverables.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Presidensi G20 Indonesia bisa menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan menjadi legacy Indonesia bagi G20 serta meningkatkan peran dan profil Indonesia pada Forum G20.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa krisis yang dihadapi dunia saat ini penuh dengan risiko dan rintangan. Jadi, para pemimpin mengandalkan Anda, atas kebijaksanaan, solusi, dan inovasi untuk pemulihan ekonomi global,” ujar Menko Airlangga saat menyambut kedatangan Delegasi Sherpa G20.

Perwakilan G20 EMPOWER berhasil membawa pemikiran keberpihakan pada kemajuan dan pemberdayaan ekonomi perempuan ke dalam poin Bali Leaders Declaration.

Dari keseluruhan poin yang disusun, G20 EMPOWER menyumbang pemikiran di salah satu paragraf terkait kesepakatan bersama terhadap pengarusutamaan kesetaraan gender.

"Pada poin tersebut, kami menyadari bila pandemi COVID-19 menyumbang angka ketidaksetaraan perempuan dalam hal ekonomi. Untuk itu, kami berjuang untuk menempatkan perempuan sebagai inti dari upaya pembangunan dan pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan. Tidak hanya upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan akses digital dan kesenjangan upah akan dilanjutkan, tetapi juga lebih jauh lagi untuk menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi dan kewirausahaan bagi perempuan," jelas Rinawati Prihatiningsih, Co-Chair G20 EMPOWER yang hadir pada Pertemuan Sherpa G20 ke-4 di Bali dengan fokus utama penyusunan isi draf Leaders Declaration.

Pada poin tersebut dijelaskan karena perempuan dan anak perempuan terus terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi covid-19 dan krisis lainnya.

EMPOWER menegaskan kembali komitmennya untuk menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai inti dari upaya yang selama ini dilakukan, untuk pemulihan inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk menerapkan 'Peta Jalan G20 Menuju dan Melampaui “Brisbane Goals”, mendorong inklusi keuangan dan akses ke teknologi digital, termasuk untuk mengatasi distribusi yang tidak merata dalam perawatan berbayar dan tidak dibayar serta pekerjaan rumah tangga, dengan fokus pada penutupan kesenjangan gaji gender," tutur Rinawati Prihatiningsih, Co-Chair G20 EMPOWER.

Komitmen dalam menghilangkan kekerasan berbasis gender juga menjadi fokus dalam poin kelompok kerja G20 EMPOWER termasuk komitmen lainnya, seperti peningkatan layanan sosial, kesehatan, perawatan dan pendidikan, serta mengatasi stereotip gender.

G20 juga akan terus memajukan akses setara bagi perempuan dan anak perempuan terhadap pendidikan inklusif dan berkualitas, termasuk partisipasi dalam pendidikan STEM, kewirausahaan perempuan melalui UMKM, dan akses perempuan dan anak perempuan di posisi kepemimpinan.

G20 akan mempromosikan kualitas hidup bagi perempuan di daerah pedesaan dan perempuan penyandang cacat.

Pada kesempatang itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmavati mengungkapkan rasa terima kasih mendalamnya, kepada semua pihak yang terlibat dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan terutama dalam bidang pembangunan ekonomi.

"Terima kasih banyak kerja kerasnya teman-teman dalam memperjuangkan hak perempuan," katanya. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler