jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluarkan semua unek-uneknya dalam rapat gabungan dengan Kementerian Pertanian dan Bulog, Kamis (23/2).
Gatot meminta semua stake holder mengawasi hasil panen petani agar tidak dibeli pihak tak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Tingkatkan Penyerapan Hasil Tani, Kementan Gelar Rakor
"Jadi harapan saya mari kita bela petani. Kasihan mereka rakyat kecil dapat upah hanya untuk makan," kata Gatot dengan nada meninggi di depan Mentan Andi Amran Sulaiman, Kasad Jenderal Mulyono, dan pimpinan Bulog di Gedung Kementan, Jakarta Selatan.
Di era globalisasi, perang fisik bukan prioritas lagi. Saat ini semua negara perang sumber daya alam dan pangan. Negara mana yang tidak memiliki ketahanan tersebut, maka rentan menjadi bangsa yang miskin.
BACA JUGA: TNI Pastikan Kawal Swasembada Pangan Indonesia
Karenanya, Gatot mengharapkan pemerintah tetap mementingkan kesejahteraan petani.
"Kalau mereka (petani) berhenti, maka berebut orang impor beras. Saya membaca Ini ancaman bangsa kalau situasinya seperti ini," kata dia.
BACA JUGA: Istri Prajurit TNI Canangkan Gerakan Tanam Bersama
Gatot menjelaskan, ia masih menemukan hasil panen gabah di daerah dihargai di bawah harga yang dipatok pemerintah. Seharusnya petani mendapatkan Rp 3.700, namun di daerah masih ada tengkulak mengambil dengan harga Rp 2.800.
"Jadi hampir Rp 900 jatuh. Padahal kewajiban pemerintah menyerap hasil panen, apabila ini dibiarkan, seolah pemerintah tidak peduli padahal pemerintah sudah beri harga bagus Rp 3.700," tandas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Memberi Bantuan Ke Sekolah dan Masjid di Sudan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga