Gabdem Gelar Aksi Damai Desak KPK Panggil Menteri Bahlil

Sabtu, 23 Maret 2024 – 00:50 WIB
Sekelompok massa menamakan diri Gerakan Arus Bawah Demokrasi (Gabdem) gelar aksi damai mendesak KPK panggil Menteri Bahlil. Foto: Gabdem.

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah orang menggelar aksi damai di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (22/3).

Massa menamakan diri Gerakan Arus Bawah Demokrasi (Gabdem).

BACA JUGA: KPK Menyita Hotel Milik Pak Gubernur, Lihat Bangunannya

Dalam aksinya massa mendesak lembaga antirasuah segera memanggil dan memeriksa Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait pencabutan izin tambang.

Gabdem menduga Bahlil melakukan pencabutan izin tambang dengan cara tebang pilih.

BACA JUGA: Sahroni Ogah Komentari Masalah Hanan Supangkat

"Dari investigasi yang kami lakukan dan dari sumber terpercaya, saudara Bahlil diduga tebang pilih dalam mencabut izin pertambangan yang tidak produktif," Koordinator Aksi Gabdem Asvin Ahmad.

Karena itu Gerakan Arus Bawah Demokrasi mendesak KPK segera memanggil dan memeriksa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

BACA JUGA: Ahmad Sahroni Benarkan SYL Berikan Dana Rp840 Juta ke NasDem

Gabdem juga mendesak KPK untuk menegakkan hukum dan berani menangkap siapapun tanpa pandang bulu.

"Gabdem mendukung KPK menegakkan hukum terhadap pelanggaran yang ada," ucap Asvin.

Sebelumnya, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) melaporkan Bahlil ke KPK.

Jatam menduga keputusan pencabutan izin tambang oleh Bahlil merugikan perekonomian negara.

Selain itu Jatam juga menduga ada praktik korupsi dalam hal ini.

"Kami melaporkan hal ini untuk membuka pola apa saja yang digunakan dalam kaitannya dengan proses pencabutan izin yang menuai polemik," ujar Koordinator JATAM Melky Nahar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (19/3).

Jatam berharap KPK bekerja dengan cepat pascapelaporan yang mereka sampaikan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Korupsi SYL, KPK Periksa Bendum NasDem Sahroni


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler