Gadis 25 Tahun Alami Koma Setelah Jatuh Dijambret

Senin, 10 Desember 2018 – 16:31 WIB
Ilustrasi jambret

jpnn.com, SURABAYA - Refina Nirmala menjadi korban penjambretan di Jalan Ir Soekarno atau MERR, Surabaya. Bahkan, gadis 25 tahun itu mengalami luka serius.

Hingga kini, dia masih harus mendapat perawatan di RSUD dr Soetomo karena mengalami koma.

BACA JUGA: Tiga Jambret Serang Bocah SD

Kondisi Refina memilukan. Dia mengalami pendarahan di selaput otak, luka di mata kiri, dan patah tulang di tangan kiri.

Jawa Pos menemui keluarga Refina di ruang observasi intensif instalasi gawat darurat (ROI IGD) RSUD dr Soetomo kemarin (9/12).

BACA JUGA: Tertangkap Saat Jambret HP, Rencana Nikah Batal

Keluarga mahasiswi Unair tersebut terpukul saat mengetahui anaknya tidak sadarkan diri lantaran jatuh dari motor.

Penjambretan dialami Refina pada Jumat (7/12). Ketika itu dia dan Wilfa Nawiroh berboncengan.

BACA JUGA: Siswi SMA Nekat Kejar Penjambret

Refina duduk di belakang. Keduanya baru pulang dari Galaxy Mall. Sepupu korban, Zahriyal Alif, menyebut Refina sebagai korban penjambretan.

Refina jatuh setelah mempertahankan tasnya dari pelaku kejahatan. Dugaan itu didukung kesaksian Wilfa.

''Sedari awal saya bingung. Masak sekadar jatuh dari motor lukanya bisa parah seperti ini,'' ucapnya.

Wilfa menceritakan, saat perjalanan pulang, ada dua motor yang mengikuti dari belakang.

Dia menyangka motor tadi akan menyalip. Rupanya, motor tersebut malah memepet Wilfa di sebelah kanan.

Sejurus kemudian, kemudi motor Honda Beat itu oleng ke kanan. Lalu, motor tersebut menghantam aspal dengan keras.

''Saya jatuh ke kanan, tapi ketahan setang motor. Refina itu jatuhnya jauh,'' jelasnya.

Tubuh Refina terseret sekitar lima meter ke arah barat dari lokasi jatuhnya motor.

Begitu mengetahui korbannya jatuh, pelaku kabur. ''Saya masih ingat bener. Rasanya ketarik ke kanan. Pas saya jatuh. Motor itu langsung ngebut gitu,'' terangnya.

Saat diminta mengingat kembali insiden tersebut, Wilfa mengungkapkan bahwa yang diingatnya betul adalah saat melihat tangan kanan Refina memegang erat tas berjenis tote bag meski sudah tidak sadarkan diri.

Padahal, sebelum jatuh, tas tersebut diletakkan di tengah pangkuan Refina.

Wilfa yang tidak terluka parah berusaha bangkit dan menolong Refina yang berada di depannya.

Saat itu posisi Refina tengkurap. Ketika tubuhnya dibalik, ternyata bagian kepala dan wajah sahabatnya itu sudah berlumuran darah.

''Saya histeris banget teriak-teriak minta tolong. Akhirnya nyegat mobil lewat, terus diantar ke RSU Haji,'' jelasnya.

Setelah memastikan Refina dan Wilfa diantar ke rumah sakit, Wardhana, kekasih Wilfa, langsung tancap gas.

Dia berusaha mengejar pelaku. Namun, hasilnya nihil. Mereka melaju kencang tidak terkejar.

Wardhana berhasil mengidentifikasi motor yang diduga penjambret tersebut. ''Motornya Honda Vario hitam,'' ungkap Wilfa menirukan pernyataan kekasihnya.

Perempuan 25 tahun itu yakin Refina jatuh karena mempertahankan tas dari penjambret.

Karena itu, setelah mendapat pertolongan pertama, dia sempat melapor ke Polsek Mulyorejo.

Namun, lantaran tidak tahu barang apa yang hilang dari tangan Refina, dia lantas diarahkan untuk melaporkan kejadian tabrak lari ke unit laka lantas.

''Yang tahu barang apa yang hilang kan memang Rere. Polisi juga minta CCTV. Makanya, besok (hari ini, Red) mau ke manajemen GM,'' jelasnya.

Indah tahu anaknya kecelakaan setelah ditelepon Wilfa. Tanpa pikir panjang, dari rumahnya kawasan Mulyorejo, Indah mengajak adik kandung korban menuju RSU Haji.

Setelah pihak dokter dan keluarga berdiskusi panjang, Refina akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo.

Kepala Instalasi PKRS dan Humas RSUD dr Soetomo dr Pesta Parulian SpAn menuturkan, kondisi Refina belum membaik.

Sebab, lukanya terbilang parah. Dia mengalami pendarahan di kepala bagian dalam. Pendarahan juga terjadi di mulut, hidung, dan telinga.

Kesadarannya menurun hingga titik rendah alias koma. Di bagian kepala tersebut, dasar tengkoraknya mengalami patah.

''Lengan kirinya mengalami patah tulang,'' ungkapnya.

Untuk mengatasi luka di bagian kepala, Refina mendapat tindakan pemasangan intracranial pressure (ICP).

Tindakan tersebut dilakukan lantaran ada pendarahan di bagian kepalanya. Selain itu, ada tindakan lain yang dilakukan dokter. Yakni, pemasangan pelat di bagian lengan pada Sabtu (8/12).

Dimintai konfirmasi, Kanitlaka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Antara menegaskan bahwa pihaknya kini mendalami kasus tersebut. Para penyidik hendak mengambil keterangan dari saksi korban lebih dulu.

''Masih menunggu perawatan yang bersangkutan. Nanti kami bantu untuk cari petunjuk CCTV-nya,'' ujarnya. (mir/dan/ika/c14/git/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Uang Jutaan Rupiah, Ternyata Dibuntuti Jambret


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler