Gadis 9 Tahun Diterkam Monster Sangatta

Minggu, 22 Maret 2015 – 03:49 WIB

jpnn.com - SANGATTA – Keberadaan buaya muara yang menghuni Sungai Sangatta terus menjadi teror bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai tersebut. Sabtu (21/3) kemarin sekira pukul 08.00 Wita gadis usia 10 tahun bernama Mala yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) menjadi korban keganasan buaya yang dikenal dengan sebutan ‘Monster Sangatta’ itu. Akibatnya, putri dari pasangan Muhammad, 38 dan Kartini, 36, itu terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangatta. 

Sebab warga RT 5 Dusun Kabo Jaya itu mengalami luka parah dibagian ketiak kiri dan bagian paha kiri dengan dengan lebar dengan lebar 10 x 5 cm. Selain itu, juga terdapat beberapa luka dibagian tangan kiri.

BACA JUGA: Waduh... Makin Banyak Orang Stres, Pasien RSJ Melonjak

Informasi yang diperoleh Radar Kutim (JPNN Group), kejadian berawal saat korban tengah mengambil air menggunakan jerigen dari Sungai Sangatta . Pada saat yang bersamaan, di sisi lain sungai terlihat dua ekor buaya yang tengah muncul ke atas permukaan sungai. 

Meski sudah biasa menyaksikan penampakan buaya, tanpa rasa khawatir korban yang masih anak-anak itu tetap melakukan niatnya mengambil air di sungai. Tak berselang lama, buaya yang sudah memperhatikan gerak-gerik korban langsung menyambar dengan menggigit bagian kiri tubuh korban.

BACA JUGA: Malu-maluin, Begal Beraksi di Depan Kantor Satlantas Polres

Korban yang kaget setelah diterkam buaya dibagian sisi kirinya, langsung terjatuh ditepi sungai. Dibawah terkaman buaya yang ingin menyeretnya kedalam sungai, sontak korban pun berteriak meminta pertolongan ibunya. Perlawanan korban ini ternyata membuat serangan buaya berukuran seperti paha orang dewasa itu semakin kuat. 

Setelah melepaskan gigitan dibagian tubuh, buaya tersebut kembali menyerang bagian kaki kiri korban. Sambil berpegangan dengan akar pepohonan di sekitarnya, korban terus berteriak meminta tolong. Teriakan korban pun terdengar ibunya yang tengah menuang air.

BACA JUGA: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar Petir Saat Melakukan Ini

"Saat itu, korban berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke tebing sungai dan berteriak minta tolong kepada saya. Akibat gigitan itu, anak saya mengalami luka dibagian ketiak kiri dan paha kiri," kata Kartini orang tua korban, Sabtu (22/3) kemarin saat ditemui di RSUD Kudunggu.

Dia mengakui, setiap harinya buaya memang  sering muncul di sungai. Tapi biasanyanya, buaya muncul dibagian seberang sungai. Dilokasi korban diserang itu sendiri, baru pertama kali muncul.

"Yang menggigit itu anak buaya seukuran paha orang dewasa. Di sebelah sungai memang ada induk buayanya, tapi selamanya ini tidak pernah menggangu. Saat melihat itu, saya juga menjadi takut dan ndak berani turun sungai karna panik," ujarnya.
Kartini bersama anaknya, mengambil air di sungai lantaran alat penyedot air yang ada diramhnya tengah rusak. 

"Dia (Mela,red) niatnya mau membantu saya mengambil air karna alat penyedot air di rumah lagi rusak," tuturnya dengan raut wajah sedih.
Lantaran terkana gigitan buaya, kata dia, anaknya tersebut banyak mengeluarkan darah. Dia pun langsung lari turun dan menolong anaknya. Setelah itu, korban langsung di bawa ke RSUD Kudungga untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, Dr Richard yang menangani korban menjelaskan, akibat gigitan buaya itu. Korban mengalami luka luka di bagian daerah ketiak dan dibagian paha kiri.

"Kita mau bersihkan dulu untuk menghilangkan kotoran akibat gigitan itu sebelum dijahit. Akibat gigitan buaya itu, ada 6 lokasi luka dibagian tubuh korban. Diketiak ada 2 luka robek dan kaki kiri ada 4 luka. Kondisinya sampai saat ini cukup setambil," ungkapnya.

Ditambahkannya, untuk korban gigitan buaya bukan hanya pertama kali ini terjadi. Tapi sudah beberapa telah ditanggani oleh pihaknya. Mereka yang menjadi korban, ada dari Kecamatan Bengalondan dan Karangan. (aj/*/drh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasain Lu! Puluhan Anggota Geng Motor Ketakutan Lalu Bersembunyi di Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler