Seekor anjing yang sekarat karena kanker berhasil menyita perhatian ribuan orang di Australia setelah pemiliknya membuat ‘bucket list’ atau daftar keinginan terakhir sebelum seseorang meningal. Buddy, anjing Blue Heeler milik Emily Mochan, 7, didiagnosa mengidap penyakit kanker stadium akhir pada Januari lalu dan dokter hewan yang merawatnya menyatakan Buddy hanya akan mampu bertahan hidup sekitar 4-5 pekan lagi saja. Fakta ini menginspirasinya untuk menyusun ‘bucket list’ untuk anjing kesayangannya itu. Daftar itu berisi semua hal yang dia harapkan dapat dialami Buddy sebelum meninggal, dia lalu mendokumentasikannya di Facebook yang akhirnya mendapat follower hingga 12 ribu orang. Sejak daftar itu dibuat, bulan lalu, Mochan mengaku Buddy sudah bisa melakukan beberapa hal dari daftar itu, seperti berlari di pantai, berkunjung ke spa, duduk di mobil polisi dan pergi naik kapal. Namun Rabu kemarin, Buddy dikabarkan mati. "Kami nyaris berhasil melakukan semua hal dalam daftar itu, kecuali satu, yakni membantu menolong binatang lainnya,” kata Mochan. "Saya menunggu sampai dia mati untuk mewujudkan hal itu, Saya berniat akan memberikan mainan dan uang yang didapatkan Buddy ke RSPCA.” "Semua mainannya akan Saya berikan pada tempat penampungan anjing..meski dia sudah tidak ada lagi, namun dia tetap bisa membantu anjing lainnya,” "Buddy akan berhasil melakukan semua hal didalam daftar keinginan terakhirnya jika hal itu Saya lakukan,” "Saya tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi dan itu sangat menyedihkan, tapi Saya senang karena Saya bisa melihat hal-hal yang baik dari kenyataan ini.” Daftar keinginan terakhir atau Bucket List Buddy, awalnya hanya terdiri dari 27 hal saja tapi dengan cepat bertambah menjadi 50 item. Sebelum mati, Buddy sempat melakukan beberapa kegiatan dalam daftarnya seperti membuat foto diri, bepergian dengan mobil, dipublikasikan di kalenderuntuk tujuan amal dan membuat lukisan telapak kakinya di kanvas. "Salah satu hal terbaik yang sempat dilakukan Buddy adalah ikut bermain ball pit. Dia tidak pernah terlihat lebih senang daripada melakukan ball pit,” katanya. "Dia juga mengendarai limo. Mobil limo menjemputnya di taman anjing dan membawanya untuk menikmati pie di Yatala Pies, kemudian pergi ke taman anjing dan kemudian pulang,” Pada Selasa kemarin, Buddy terlihat lemas, dan Mochan diberitahu oleh dokter hewan bahwa ia akan kehilangan kemampuan untuk berjalan dalam waktu 48 jam. "Kami membawanya ke rumah dan membersihkan ruangan sehingga kita bisa berkemah di lantai bermain bola dan berpelukan sambil mengingat kembali kenangan indah sebelum dia akhirnya meninggal kemarin,” "Dia mati dengan damai dan tidak kesakitan, dikelilingi oleh teman-teman,” Sejak kabar kematian Buddy diunggah di Facebook, follower akun Facebook Mochan dari seluruh dunia menuliskan ungkapan bela sungkawa dan dukungan untuk Mochan. "Semua orang memuji upaya yang Saya lakukan pada Buddy di hari-hari terakhirnya. Mereka mengatakan dia anjing yang beruntung, tapi sebenarnya Sayalah yang beruntung karena pernah memilikinya didalam hidup Saya,’ kata Mochan.
BACA JUGA: 80% Perempuan Australia Gunakan Nama Suami Setelah Menikah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Matematika Australia Prof. Nalini Joshi Sering Dikira Pelayan