jpnn.com - jpnn.com - Nama Sari Rezita Ariyanti kini mendunia. Sosoknya menjadi perhatian media asing. Perjalanan hidupnya diulas Boldsky, Jumat (10/2).
Penampakan Sari memang tergolong unik. Dia masih terlihat seperti anak bawah lima tahun (balita).
BACA JUGA: IJTI Kutuk Kekerasan Massa Aksi 112 Pada Tiga Jurnalis
Usianya sudah menginjak 24 tahun. Warga Pidie Jaya, Aceh itu bertubuh mungil dengan senyum khas yang ceria sehingga menggemaskan.
Bagi setiap orang tua, mereka tentunya menginginkan anaknya terlahir dengan kondisi sehat dan normal. Namun kenyataannya ada orang tua yang mendapatkan anak terlahir kurang normal, seperti yang dialami Sari.
BACA JUGA: Anies, AHY, Sandi Bergandeng Tangan, Aa Gym: Bahagianya
Sari bukanlah balita, tetapi seorang wanita 24 tahun. Dia memiliki berat 20 kg dan panjang 87 cm. Dalam komunikasi verbal mengalami kendala. Percakapannya hanya mampu diterjemahkan oleh ibunya. “Bisa bicara sedikit tapi tak begitu lancar,” kata sang ibu.
Bila tersenyum, Sari terlihat seperti balita usia 3 tahun. Kondisinya yang mini juga membuat dia tidak mampu berjalan secara optimal. Sehingga setiap melangkah dia harus bergantung pada kerabatnya untuk dituntutn ke kursi roda.
BACA JUGA: E-KTP Palsu Pengaruhi Opini Publik
Ibu gadis mini ini mengungkapkan, dirinya baru menyadari tentang kondisi buah hatinya telah menginjak usia dua tahun.
Setelah itu baru dia menyadari bahwa buah hatinya didiagnosis dengan kondisi tersebut. Agar bisa tumbuh normal seperti anak lainnya, orang Sari telah berusaha beragam bentuk pengobatan medis yang ditempuh.
Kendati terlambat ditangani, namun kenyataannya Sari saat ini tetaplah seorang gadis seperti gadis pada umumnya.
Dia tetap genit dengan cat pada kuku dan memakai lipstik. Uniknya, meski tubuhnya mungil, sistem reproduksi Sari tetap berfungsi seperti orang dewasa.
Sari tetap mengalami menstruasi setiap bulan.
Atas kondisi ini, pihak keluarga terus berharap Sari diberikan kesehatan dan keceriaan seumur hidupnya. (cr1/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Punya Permintaan Serius untuk Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi