Gadis Mungil, Habiskan Dua Bungkus Rokok Setiap Hari

Kamis, 29 Januari 2015 – 08:25 WIB

jpnn.com - SANDRA Ulfiah perokok kelas berat. Gadis kecil berumur 10 tahun, warga RT 5/RW 2, Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, ini, dalam sehari rata-rata menghabiskan dua bungkus rokok.

-------------
LAPORAN : YERRY NOVEL
-----------
Ulfiah yang masih kelas 3 sekolah luar biasa (SLB) Manunggal, Slawi itu sudah tiga tahun merokok. ”Ulfi sudah merokok sejak berumur tujuh tahun,” kata ibunya, Marwati, 50, saat ditemui Radar Tegal (Grup JPNN) kemarin.

BACA JUGA: Ribuan Nelayan Demo, Tolak Kebijakan Menteri Susi

Kebiasaan buruk anak bungsu dari enam bersaudara itu bermula setelah mencoba menghisap sisa rokok ayahnya, Tarmudi, 50.

Sejak itu, Marwati mengatakan, Ulfi terus merengek tiap melihat ayah atau tetangganya yang sedang merokok. Marwati sudah kewalahan untuk menghentikan kebiasaan buruk anaknya yang kini duduk di kelas III Sekolah Luar Biasa Manunggal, Slawi, Kabupaten Tegal. ”Dia mengamuk kalau dilarang merokok,” ujar Marwati.

BACA JUGA: Apel Ngeri Warna Hijau Itu Sebelumnya Paling Laku

Kecanduan rokok Ulfi semakin parah karena tepat di sebelah rumahnya ada warung kelontong yang menjual rokok eceran. Dalam sehari, Ulfi bisa mondar-mandir hingga puluhan kali dari rumahnya ke warung kelontong milik tetangganya, Sahadi.

Tanpa membawa uang, Ulfi datang ke warung Sahadi untuk meminta sebatang rokok filter merk tertentu. Harga rokok eceran itu Rp 1.200 per batang. Marwati yang membayar seluruh rokok eceran yang diminta Ulfi.

BACA JUGA: Tak Punya Uang, tak Kenal BPJS, Radang Otak Diobati Dukun

”Ulfi tidak merokok ketika ke sekolah dan tidur saja. Di luar itu, dia selalu merokok,” kata Marwati.

Menurut Mawarti, Ulfi sangat mahir menyulut rokok sendiri dengan menggunakan korek gas. Tiap satu batang rokok eceran itu hanya diisap tiga kali kemudian dipatah-patah dan dibuang. Namun, sesudah itu Ulfi segera ke warung Sahadi untuk meminta rokok eceran lagi, begitu seterusnya.

Malu karena kebiasaan buruk Ulfi yang tiap hari mondar-mandir meminta rokok eceran, Marwati pernah membelikan sebungkus rokok sekaligus. ”Tapi dia tidak mau kalau diberi rokok sebungkus. Maunya mengecer rokok per batang,” ujar Mawarti.

Sementara itu, ketika Sahadi ditanya ihwal larangan pemerintah yang melarang anak-anak merokok, pihaknya membenarkan. Namun, dia tidak bisa menolak permintaan Ulfi. Dia selalu meladeni ketika Ulfi meminta rokok.

”Kalau tidak dikasih rokok, Ulfi mengamuk sampai membenturkan kepalanya ke tembok,” kata lelaki 47 tahun itu.

Camat Talang Imam Maskur saat mendengar kabar tersebut, pihaknya bergegas mendatangi lokasi. Imam mengaku prihatin dengan kondisi Ulfi yang kabarnya sudah tiga tahun mempunyai hobi menghisap rokok.

Melihat demikian, Imam langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan supaya ada penanganan khusus untuk anak tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan ke Bupati. ”Besok (hari ini) saya akan melaporkan ke Pak Bupati,” ungkapnya. (*/fta)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Rakyat Ancam Berkemah di Istana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler