jpnn.com, PONTIANAK - Kasus pengeroyokan seorang siswa SMP Negeri 17 Pontianak bernama AU (14) yang dilakukan dua belas pelajar dari beberapa SMA sedang menjadi viral di media sosial.
Kini kasus itu didalami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak bersama pihak sekolah.
BACA JUGA: Hari Anak Nasional: 8 dari 10 Siswa Alami Kekerasan
BACA JUGA : Anak Autis Tewas Di-Bully di Pontianak
Saat ini kedua pihak itu tengah melakukan investigasi mencari penyebab pengeroyokan sekaligus ingin menyelesaikan persoalannya agar jangan terjadi pada pelajar lain.
BACA JUGA: Aksi Bullying Siswi, Sepakat Berdamai
"Saya tadi malam (Minggu) sudah menjenguk korban pengeroyokan di rumah sakit. Dia siswi SMP 17 Pontianak. Dari informasi orang tuanya, anaknya dikeroyok 12 pelajar SMA," ungkap Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Senin.
BACA JUGA : Aksi Bullying Siswi, Video Kedua Mengerikan
Saat menjenguk korban, keadaannya tengah terbaring. Tak hanya luka fisik. Korban mengalami trauma mendalam akibat kejadian ini. Agar traumanya menghilang diperlukan pendampingan psikolog.
Korban, kata Edi, mengungkapkan awal terjadinya pengeroyokan diakibatkan korban berbalas komentar di media sosial.
Karena tak terima, lalu belasan pelajar tersebut menjemput korban dan terjadilah intimidasi sampai pengeroyokan.
"Ini harus diselesaikan. Saya tak mau ada geng-geng seperti ini di kalangan pelajar," katanya.
BACA JUGA : Gadis 19 Tahun Dicabuli dan Dianiaya Pria Kenalan di Medsos
Dia berharap, kasus pengeroyokan yang dilakukan belasan pelajar SMA kepada siswi SMP ini dapat segera diselesaikan.
Dia meminta, agar pihak kepolisian, Diknas dan pihak sekolah melakukan investigasi mencari penyebab kejadian sampai pengeroyokan ini terjadi.
Edi mengimbau pada orang tua, agar mengawasi anak-anak khususnya dalam penggunaan media sosial. Karena di dunia maya biasa terjadi perundungan, fitnah sampai penyebaran informasi hoaks. (iza/var/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia