jpnn.com, SURABAYA - Saat ini banyak pemuda hidung belang berkeliaran. Perilakunya mesum. Berani menghamili anak gadis orang, lalu kabur entah ke mana.
Seperti nasib yang dialami Bunga (nama samaran). Siswi kelas XI SMAN 1 Wringinanom, Surabaya itu melahirkan bayi tanpa suami.
BACA JUGA: Hamil di Luar Nikah, Siswi Ditahan dan Dipaksa Bayar Jaminan
Pacarnya, ASA, seakan lenyap dari dunia. Kasus tersebut menghebohkan sekolah serta tempat tinggal korban di salah satu desa di Kecamatan Wringinanom.
Tidak ada yang tahu kehamilan korban sampai akhirnya dia melahirkan. "Kami nggak tahu," kata Ah, 51, ibu korban.
BACA JUGA: Siswi Dihamili Paman, Kasusnya Selesai di Bawah Tangan
Begitu pula sang ayah, Mar, 59. Kakak kandung Bunga yang tinggal serumah juga tidak tahu adiknya telah menjadi korban lelaki tidak bertanggung jawab.
''Tahunya setelah lahir ini," ujar Ah dengan suara pasrah.
BACA JUGA: Pacaran Kebablasan, Remaja 15 Tahun Segera jadi Ibu
Bagaimana kisah pilu itu terjadi? Awalnya, Bunga berkenalan dengan ASA. Mereka "bertemu" di dunia maya, lewat Facebook, pada Maret 2017.
Kepada korban, ASA mengaku tinggal di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo.
Namun, selama berpacaran, pemuda 22 tahun itu tidak pernah mengajak Bunga ke rumahnya.
"Saya tidak tahu alamat pastinya," tutur Bunga kepada Jawa Pos yang bertandang ke rumahnya.
Justru lelaki itu berkali-kali main ke rumah korban. Terutama saat orang tua Bunga sedang berada di sawah. Kakaknya juga bekerja.
"Biasanya ke sini Minggu," tutur Bunga. Sesekali dia membetulkan gendongan bayi laki-lakinya.
Pacaran pun terbilang singkat. Sampai Mei 2017. Namun, ASA benar-benar pandai merayu.
Selama tiga bulan sejak kenalan, dia sudah berhasil merampas keperawanan Bunga. Gadis itu hamil.
"Pasti dia bapaknya," ujar Bunga.
Namun, dia tidak bisa berbuat banyak. Tiba-tiba ASA memutuskan komunikasi. Setelah itu, dia tidak bisa dihubungi lagi.
Di sekolah, Bunga adalah siswi yang rajin. Dia tetap masuk sekolah meski sudah berbadan dua.
Tidak ada teman maupun guru yang tahu kondisi itu. Bunga terakhir masuk sekolah pada Rabu (3/1).
Saat itu gadis bertubuh bongsor tersebut terlihat lemas. Sesekali dia menyandarkan kepala di meja.
Padahal, saat itu sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar.
Melihat Bunga lemas, Supriyatin, guru sejarah, memintanya berobat.
''Saya minta periksa di ruang UKS. Tapi, dia bilang tidak apa-apa," tutur Supriyatin.
Keesokan harinya atau Kamis (4/1), Bunga absen. Ternyata dia sudah melahirkan.
Kabar itu segera santer berkembang di lingkungan sekolah pada Senin (8/1).
''Saya sendiri baru menerima informasi itu pada Senin pagi dari wakil kepala sekolah," kata Kepala SMAN 1 Wringinanom Sukadi.
Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi Bunga. Apalagi, perilaku sehari-hari gadis itu tergolong baik di sekolah.
Dia cenderung pendiam. Sukadi yakin siswinya adalah korban rayuan gombal si pemuda mesum bernama ASA. "Anak ini korban," ucapnya.
Sukadi berjanji tetap membantu kelanjutan pendidikan Bunga. Sekolah akan mengupayakan korban tetap bisa melanjutkan sekolah dengan mengikuti paket C.
Seluruh biaya yang dikeluarkan Bunga selama sekolah di SMAN 1 Wringinanom akan dikembalikan. "Ini bentuk keprihatinan kami," ujar Sukadi. (mar/c17/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengunjungi Panti Asuhan Khusus Wanita Korban Lelaki di Jakarta Timur
Redaktur & Reporter : Natalia