Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 saat ibunya, Carsiti sedang mencuci baju di sungai dekat rumah. Sementara bapaknya, Sakur, saat kejadian sedang pergi membeli obat untuk EC di Banyumas. EC sebelumnya terlihat berada di kamar dan sempat mencari korek api.
Sekitar pukul 13.00, sejumlah saksi mata melihat kepulan asap putih keluar dari rumah dan diperkirakan datang dari arah kamar. Tidak lama kemudian, api berkobar cepat. Dalam waktu tidak lebih dari 10 menit, rumah tersebut ludes tak bersisa. "Waktu saya pulang, api sudah besar sekali," ujar Carsiti.
Melihat api makin berkobar, EC kemudian terlihat lari meninggalkan rumah. Warga sekitar yang mengetahui kejadian ini berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Salah satu warga kemudian berinisiatif menghubungi perangkat desa dan diteruskan ke UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang.
Satu unit mobil pemadam langsung meluncur menuju lokasi kejadian. Petugas sempat mengalami kesulitan untuk menjangkau rumah keluarga Sakur karena terapit rumah warga lainnya. Petugas tidak bisa berbuat banyak karena setiba di lokasi rumah sudah nyaris ludes. Petugas hanya bisa mencegah agar api tidak merambat ke rumah warga lainnya.
Akibat kejadian ini, Sakur dan keluarganya menderita kerugian material sekitar Rp 15 juta. Namun petugas memastikan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
Kemarin, BPBD langsung mengirimkan bantuan berupa bahan makanan, bahan bangunan rumah, peralatan dapur dan pakaian pantas pakai. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringangkan korban. "Bantuan hari ini (kemarin-red) langsung kita serahkan melalui perangkat desa," tandas Edi. (har/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggerebekan Narkoba Disangka Syuting Film
Redaktur : Tim Redaksi