Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu

Jumat, 15 November 2024 – 03:48 WIB
Kementerian BUMN membentuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), perusahaan sub holding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, yang fokus di bidang industri gula. Foto dok SGN

jpnn.com, PEKALONGAN - Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada gula pada 2028.

Untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian dibentuklah program inovatif bernama Inkubator Agripreneur Tebu.

BACA JUGA: PTPN Group Sumbang Kenaikan Produksi Gula Nasional

Program ini diinisiasi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, yang bergerak di bidang komoditas gula dan didukung Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, sebagai solusi untuk link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sektor pertanian.

"Kami akan melatih dan mendampingi generasi muda yang berminat menjadi agripreneur profesional mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif dan berkelanjutan. Bisnis tebu merupakan bisnis yang low risk dan menguntungkan," ujar Mahmudi Direktur Utama SGN seusai Talk Show Agripreneur Tebu di Pekalongan, pada Kamis (14/11).

BACA JUGA: SIG Bersama Pemprov DKI Merevitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan

Mahmudi menambahkan para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli sehingga diharapkan program tersebut bisa memperkuat kapasitas para peserta dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.

"Peserta yang lolos seleksi akan mengelola seperti mini estate, lahan tebu antara 50-100 hektar, dikelola seperti perusahaan dan dilakukan menggunakan teknologi," tuturnya.

BACA JUGA: Dukungan Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar & AUTP, Jasindo Berpengalaman Beri Perlindungan kepada Petani

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengajak generasi muda menjadi generasi petani tangguh, dapat meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan bagi para petani, hingga akhirnya memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

"Saya apresiasi acara ini kepada manajemen PT SGN. Bukan semata meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi memiliki makna yang mendalam, memberi makna yang luas mengajak para anak muda bertani yang tidak seperti ayah dan kakek kita tetapi menggunakan peralatan mekanisasi, menggunakan teknologi, digitalisasi sehingga transparansi akan terjaga dengan digitalisasi, mari saling bahu membahu wujudkan swasembada pangan, bahkan dalam sisi lain mampu menghasilkan pendapatan yang lebih menarik dan lebih baik daripada profesi lain," terangnya.

Sebagai informasi Inkubator Agripreneur Tebu tersebut mendapat atensi besar dari generasi muda, rercatat peserta yang mendaftar sebesar 1.110 peserta dalam tiga hari dan saat ini dalam proses seleksi.

Beberapa tahapan antara lain seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, serta pendanaan dan kemitraan.

Melalui program ini peserta mendapatkan peluang untuk membangun usaha mandiri yang difasilitasi akses kepada teknologi pertanian modern, bibit unggul, dan sarana dan prasarana yang memadai untuk memulai usaha tani tebu standar tinggi.

Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern.

Ghani menyebut kenaikan produksi tebu nasional tahun ini yang sebesar 13% dibanding tahun lalu, separuhnya merupakan kontribusi dari PTPN melalui SGN.

"Untuk gula, produksi tahun ini memang meningkat 13% dari tahun lalu, di mana peningkatan paling besar dikontribusikan oleh PTPN melalui SGN. Jadi separuh dari peningkatan produksi tebu nasional, produksi gula nasional dari 2,2 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Itu separuhnya kontribusi SGN," jelasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler