Gaet Investasi dari Negara APEC

Senin, 22 April 2013 – 03:42 WIB
SURABAYA - peluang untuk meningkatkan hubungan dagang maupun investasi di negara-negara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) terbuka lebar.

Apalagi, APEC memiliki kekuatan perekonomian dunia karena memberikan kontribusi sebesar 55 persen dari total kue dunia. Untuk itu, Indonesia dapat memanfaatkan forum tersebut untuk menarik investasi salah satunya di sektor infrastruktur.

Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengatakan perekonomian di antara dua puluh satu negara sudah makin terintegrasi. Menurutnya, semangat multilateral, konektivitas harus membuahkan pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan.

"Kesuksesan WTO di Bali Desember nanti, tidak terlepas dari APEC. Secara kelembagaan APEC bisa menyuarakan suara kita (negara-negara APEC, Red) ke ekonomi lain di luar APEC. Nah itu sudah diprakarsai Tiongkok dan Australia (dengan mengadakan pertemuan) pada akhir bulan nanti di Jenewa yang melibatkan ekonomi dunia, sehingga bisa membuahkan sukses," katanya usai menutup Ministers Responsible for Trade (MRT) APEC di Surabaya kemarin (21/2).  

Gita mengatakan indonesia dapat menggaet peluang sebagai bagian dari APEC. Diungkapkan, skala ekonomi APEC cukup besar yang menyumbang 55 persen dari total kue dunia. Karena itu, indonesia bisa menarik investasi dari negara-negara APEC.

"Seperti investasi membangun infrastruktur, transfer teknologi, people to people contact. Lainnya, kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan negara APEC lain agar lebih kencang dan arus perdagangan lebih fair," tandas dia.

Sementara itu, beberapa hal yang disepakati dalam forum MRT antara lain melanjutkan Tujuan Bogor (Bogor Goals). Gita mengatakan komitmen tersebut untuk mengidentifikasi kesenjangan pembangunan dan membantu negara-negara berkembang untuk mencapai Bogor Goals pada 2020.

Kemudian, pertumbuhan yang berkelanjutan utamanya memperhatikan sektor UKM, generasi muda dan perempuan pengusaha. Caranya dengan mengurangi aturan yang menghambat pertumbuhan UKM.

Serta untuk konektivitas, pihaknya sepakat untuk menekan waktu, biaya dan ketidakpastian dalam pergerakan barang dan jasa hingga sepuluh persen di wilayah Asia-Pasifik pada 2015. (res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendag: APEC Berdayakan Usaha Kecil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler