Gagal Atasi Begal dan Jambret, Kapolda Siap-siap Dicopot

Rabu, 04 Juli 2018 – 18:07 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: Zaim Armies/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan peringatan tegas kepada anak buahnya yang ada di seluruh daerah.

Hal ini berkaitan dengan maraknya jambret dan begal.

BACA JUGA: Banyak Jambret di Jakarta, OK OCE Solusinya

Menurut Tito, polisi harus lebih tegas kepada para bandit ini agar ada efek jera dan menekan angka kriminalitas jalanan.

Dia juga sudah meminta seluruh kapolda untuk melakukan operasi cipta kondisi terhadap kejahatan jalanan seperti di stasiun, terminal, pelabuhan hingga bandara.

BACA JUGA: Dua Perampok Babak Belur Dikeroyok Warga di Medan Area

"Kemarin saya sudah video conference dengan seluruh kapolda dan jajaran Mabes Polri. Kami akan adakan operasi kejahatan jalanan,” ujar Tito di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (4/7).

Dia juga menugaskan Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Deden Juhara untuk melakukan analisa dan evaluasi setiap pekan untuk mengawasi setiap wilayah dalam memberantas kejahatan jalanan.

BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Sikat Bandit Jalanan Jelang Asian Games

Tito mengatakan, operasi dilakukan sebelum penyelenggaraan Asian Games yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus nanti.

Adapun empat polda yang menjadi atensi adalah Polda Metro Jaya, Polda Banten, Polda Jawa Barat dan Polda Sumatera Selatan.

"Prioritas empat wilayah yaitu DKI Jakarta, Sumsel, Jabar, dan Banten. Kapolda saya sudah perintahkan untuk melakukan operasi mandiri kewilayahan," ujarnya.

Namun, di luar empat polda tersebut dirinya juga memerintahkan kepada pimpinan wilayah untuk melakukan operasi cipta kondisi secara masif.

Nantinya, dari hasil operasi tersebut dirinya akan melihat seberapa banyak kejadian yang diungkap oleh kepolisian setempat. Dengan evaluasi itu, dia akan menerapkan sistem reward dan punishment.

"Kalau banyak yang tidak terungkap ya nanti saya lihat yang bertanggung jawab siapa. Apakah kapolresnya, kasatserse, direktur resersenya, atau kapolda. Kalau tak mampu ya dicopot,” tegas dia.

“Misal, dalam satu bulan ini ada kejadian tidak terungkap ya ganti lah. Ganti kapolres, dirserse, kasatserse, atau kapolda. Ditawarkan kepada yang mau yang bisa kerja," tandas dia. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! 5 Anggota Kelompok Tenda Oranye Masih Buron


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler