jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menyelesaikan aksinya di depan Gedung Indosat, Jakarta, Senin (21/10) pukul 18.30 WIB. Aksi selesai dilaksanakan setelah empat jam mahasiswa berorasi di lokasi.
Meski begitu, BEM SI tidak puas dengan aksi yang diselenggarakan hari ini. Sebab, pihak pemerintah era Joko Widodo belum memenuhi sembilan tuntutan mahasiswa.
BACA JUGA: BEM SI: Pak Jokowi, Tuntaskan Perppu KPK Sekarang
Atas sikap cuek pemerintah, mahasiswa bakal menggelar aksi lanjutan dengan membawa isu yang sama. Meski mahasiswa tidak merinci rencana aksi lanjutan tersebut.
"Ke depan, akan kami buktikan dengan eskalasi massa yang lebih besar dari hari ini," kata seorang orator dari BEM SI sebelum membubarkan diri, Senin ini.
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan BEM SI Tidak Puas dengan Jokowi
Adapun sembilan tuntutan mahasiswa yakni pemerintah menyelesaikan segala mafia dan kartel ekonomi, serta wujudkan ekonomi kerakyatan, dengan mengutamakan kesejahteraan buruh, desa dan penguatan BUMN.
Tuntutan berikutnya, mahasiswa meminta penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu, menolak pelemahan pemberantasan korupsi dan tolak keterlibatan pelanggar HAM dalam pemerintahan.
BACA JUGA: BEM SI Berupaya agar Presiden Jokowi Melihat Poster Tikus Berdasi
Tuntutan lainnya, mahasiswa meminta reformasi dunia pendidikan. Terutama untuk mewujudkan pendidikan yang murah, mudah diakses, demokratis, dan menolak segala liberalisasi serta komersialisasi.
Selanjutnya mahasiswa menuntut dilakukannnya reforma agraria sejati dengan orientasi kesejahteraan petani, keterlibatan masyarakat adat, dan menolak segala jenis perampasan lahan.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah membangun poros maritim dunia. Caranya dengan kedaulatan di bidang sumber daya laut dan kesejahteraan nelayan.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah menerapkan pemerataan infrastruktur yang mengedepankan kepentingan rakyat dan menolak setiap pelanggaran HAM dalam pembangunan.
Berikutnya mahasiswa menuntut terwujudnya sistem jaminan sosial kesehatan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Mahasiswa pun menuntut pemerintah mewujudkan kesetaraan gender dan tingkatkan keterlibatan wanita dalam pengambilan kebijakan publik.
Terakhir mahasiswa menuntut tindakan tegas atas semua perusak lingkungan dan wujudkan kebijakan lingkungan yang mengutamakan HAM dengan menolak kepentingan investor. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan