Gagal Capai Target di SEA Games 2017, Kemenpora Segera Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Rabu, 30 Agustus 2017 – 19:34 WIB
Kemenpora, Foto Ilustrasi. dokumen JPNN

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pascagagal mencapai target di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia, pemerintah akan segera menggelar evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam olahraga.

"Sepulang dari sini pasti akan ada evaluasi. Duduk bareng. Ada (Satlak) Prima, CdM, KOI, KONI dan Kemenpora.

BACA JUGA: Ini Perolehan Akhir Medali di SEA Games 2017

"Paling tidak dari evaluasi akan teridentifikasi persoalan apa yang paling basic. Kenapa kok pada SEA Games ini dari aspek medali kita masih banyak yang out," kata Seskemenpora Gatot S Dewa Broto saat ditemui jelang penutupan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil Malaysia, Rabu (30/8).

Menurut Gatot, dengan evaluasi yang dilakukan nantinya akan terungkap di mana titik masalah melorotnya kemampuan atlet saat berjuang di ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Bukan kemudian, mengambil langkah pintas dan menyebut harus melakukan perubahan struktur di Satlak Prima.

BACA JUGA: Bunuh Diri Bikin Kiper Malaysia jadi Trending Topic

"Jadi dari evaluasi dengan stakeholder akan teridentifikasi. Jangan karena ini Prima di paksa mundur, itu tidak. Toh selama ini Prima juga sudah mebuat grand desain tentang pola pembenahan olahraga yang bagus. Jangan pernah melihat karena faktor kurang berhasilnya di SEA Games ini," tegasnya.

Nantinya, pihak Satlak Prima akan membuat laporan kepada Menpora Imam Nahrawi. Kemudian, laporan tersebut akan diteruskan oleh Imam kepada Presiden RI Joko Widodo.

BACA JUGA: Indonesia Gagal di SEA Games 2017, Siapa yang Salah?

"Urusan mundur atau tidak mundur itu hak preogratif dari Presiden," tegasnya.

Di sisi lain, saat disinggung permasalahan di peralatan latihan atlet dan tryout yang banyak terbengkalai akibat masalah finansial yang lambat cair, Gatot menyebut siap untuk meninjau kembali tentang aturan-aturan keuangan yang memang harus dilakukan dengan mekanisme yang panjang, dan tak bisa cepat seperti sebelum-sebelumnya.

"Kami akan mereview apakah ada regulasi kami yang mungkin berpotensi menghambat. Kemudian untuk tahun depan ada Asian Games. Tidak ada lagi alasan di kami bahwa anggaran terlambat. Karena anggaran itu terkait dengan adanya pemecahan satuan kerja di kami sehingga anggaran yang harusnya cair di bulan Januari baru April," ucapnya.

Yang menjadi penyebab lambatnya pencairan, lanjut Gatot, adalah karena ada perubahan, dari satuan kerja dan kuasa pengguna anggaran yang dulunya hanya satu, pada 2017 kemudian dipecah. Hal ini untuk mengamankan alur keuangan Kemenpora sesuai amanat dari kementerian keuangan.

"Pada 2017 jadinya, Deputi 1 sendiri, Deputi 2 sendiri, 3 sendiri 4 sendiri. Kemudian beberapa UPT juga sendiri. Dan dampaknya ke pencaiaran dana untuk atlet ini.

"Nanti tidak boleh terjadi karena tidak ada lagi pemecahan Satker. Satker sudah dipecah sekarang. Jadi nanti tidak akan terjadi lagi," tandasnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Taekwondoin Asal Riau Sumbang Emas di SEA Games 2017


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler