jpnn.com, JAKARTA - Para pembalap Indonesia nomor BMX proyeksi Asian Games 2018 batal ikut serta dalam Yangyang BMX International C1 di Korea Selatan.
Pasalnya, para atlet Indonesia tidak mendapatkan visa untuk berangkat ke Korsel.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Eko Butuh 2 Kg Samai Catatan Olimpiade
Padahal, ajang tersebut menjadi salah satu penentuan akhir skuat untuk Asian Games 2018, khususnya sektor putra.
Sebab, ada tiga pembalap yang saat ini sedang bersaing mendapatkan tempat di timnas.
BACA JUGA: Relawan Jokowi Siap Mewujudkan Demam Asian Games 2018
Mereka adalah Rio Akbar, Toni Syarifudin, dan I Gusti Bagus Saputra. Kompetensi tiga rider tersebut masih sama.
Artinya, butuh minimal dua kali event untuk menentukan dua rider yang akan tampil di Asian Games.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Pelatih BMX Kesulitan Pilih Atlet
Selain Kejuaraan BMX di Yangyang, PB ISSI juga sudah menyiapkan seleksi nasional pada 21 Juni mendatang.
“Saya pribadi lebih senang anak-anak di Jakarta, biar makin mantap tekniknya dan mengenal track lebih baik,” terang Ketum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, Sabtu (9/6).
Terlebih, sebulan sebelum gelaran Asian Games, semua venue harus steril dari penggunaan.
Alhasil, pembalap BMX pelatnas mempunyai waktu minim yang harus dimaksimalkan hingga pertengahan Juli mendatang.
Adapun venue BMX di Pulomas, Jakarta, diklaim menjadi salah satu yang terbaik di Asia dan dunia.
Meskipun tidak bertipe supercross, arena BMX menjadi modal Indonesia untuk memaksimalkan medali emas pada Asian Games 2018.
Selain itu, potensi rider Indonesia cukup besar. Hal it mengacu penampilan mereka di Kejuaraan Asia BMX di Chainat, Thailand, beberapa waktu lalu. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Mengintip Fasilitas Mewah Pegolf Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil