JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini mengincar Yenny Wahid, anak Presiden Abdurrahman Wahid. Partai berlambang ka'bah itu memberikan ruang untuk bisa menjadi calon legislatif setelah batal bergabung dengan Partai Demokrat.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Fernita Darwis mengatakan komunikasi itu sudah terbangun. Hanya saja kata dia, sejauh ini pihak Yenny belum memberikan jawaban.
“Dari awal saya sudah ingin ketemu Yenny, tapi kata dia masih pikir-pikir dulu. Jika Yenny ingin mencalonkan diri sebagai caleg (calon legislatif,red), kita pasti sediakan untuk itu,” katanya di Jakarta, Jumat (19/4).
Fernita mengatakan Yenny ditawari jadi caleg karena dianggap punya kemampuan membangun Indonesia yang lebih baik. Menurutnya, Yenny yang juga Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) dianggap bisa memperkuat posisi PPP.
Namun untuk saat ini, hanya Caleg saja yang ditawarkan ke Yenny. Untuk jabatan struktural partai, Fernita mengatakan perlu dibicarakan lebih lanjut di tingkat internal partai.
“Jadi saya belum bisa jawab kalau terkait jabatan struktural,” katanya. (gir/jpnn)
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Fernita Darwis mengatakan komunikasi itu sudah terbangun. Hanya saja kata dia, sejauh ini pihak Yenny belum memberikan jawaban.
“Dari awal saya sudah ingin ketemu Yenny, tapi kata dia masih pikir-pikir dulu. Jika Yenny ingin mencalonkan diri sebagai caleg (calon legislatif,red), kita pasti sediakan untuk itu,” katanya di Jakarta, Jumat (19/4).
Fernita mengatakan Yenny ditawari jadi caleg karena dianggap punya kemampuan membangun Indonesia yang lebih baik. Menurutnya, Yenny yang juga Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) dianggap bisa memperkuat posisi PPP.
Namun untuk saat ini, hanya Caleg saja yang ditawarkan ke Yenny. Untuk jabatan struktural partai, Fernita mengatakan perlu dibicarakan lebih lanjut di tingkat internal partai.
“Jadi saya belum bisa jawab kalau terkait jabatan struktural,” katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maria Merasa Dikorbankan KPK Untuk Jerat Mentan
Redaktur : Tim Redaksi