Gagal Lolos, Nilai SBMPTN Dipakai Seleksi Jalur Mandiri

Kamis, 05 Juli 2018 – 07:49 WIB
Ilustrasi SBMPTN. Foto: pojoksatu

jpnn.com, MALANG - Nilai hasil tes SBMPTN 2018 (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri tahun 2018) bagi peserta yang tidak lolos, akan digunakan untuk seleksi jalur mandiri.

Berdasarkan pengumuman SBM PTN Selasa (4/7) lalu, dari 38.890 pendaftar di Malang, yang diterima hanya 21.094 pendaftar. Mereka terbagi di tiga PTN. Yakni, 11.075 diterima di Universitas Brawijaya (UB), 6.519 diterima di Universitas Negeri Malang (UM), dan sisanya 3.500 masuk UIN Maliki Malang.

BACA JUGA: SBMPTN 2018: Wardah dan Faida Termuda

Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr H Budi Eko Soetjipto, Med MSi menjelaskan, nilai SBMPTN akan menjadi acuan seleksi jalur mandiri. ”Nilai camaba akan diperingkat di setiap prodi masing-masing,” ucap Budi, Rabu (4/7).

Budi menjelaskan, selama ini Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menilai, tes mandiri yang dilaksanakan di masing-masing kampus tidak memiliki bobot soal sepadan. Ada beberapa soal yang belum diuji validitas dan reabilitasnya.

BACA JUGA: SBMPTN 2018: Annisa dan Fatin Peraih Nilai Tertinggi

”Kalau SBMPTN kan jelas. Standarnya nasional, bobotnya sama rata,” imbuhnya. Dengan demikian, nilai SBMPTN yang dimiliki para peserta tidak sia-sia atau tidak mubazir karena digunakan untuk mandiri.

Sistem penilaian kali ini membuat persaingan semakin ketat. Secara rinci, perbandingan pendaftar dan peserta diterima di hampir seluruh kampus sebesar 5:1. Namun, karena antarkampus memiliki prodi yang berbeda, maka rasio akan disesuaikan. ”Bahkan, ada rasio pendaftar dengan peserta yang diterima sebesar 100:2,” ujarnya.

BACA JUGA: Pengumuman SBMPTN: 45 Pendaftar Berkebutuhan Khusus Lulus

Masalah kuota jalur mandiri, UM mematok kuota hingga 30 persen dari total kuota keseluruhan. Berarti, ada 1.951 dari total camaba sebesar 6.519 yang siap diterima. ”Menyiasati persaingan yang ketat, camaba bisa daftar di jalur vokasi atau D-3 sebagai pilihan pertama dan kedua,” tukas Budi.

Di jalur mandiri, memang diprioritaskan mengenal program-program vokasi. Bagi pendaftar mandiri, lebih diarahkan.

Tetapi untuk pendaftar yang ingin masuk program studi kesenian atau olahraga, jika sebelumnya tidak pernah mengambil uji keterampilan di SBMPTN, tidak bisa mendaftar di kedua prodi. Karena, uji keterampilan merupakan bagian dari SBMPTN untuk camaba yang mendaftar di kedua prodi.

Namun, bagi mereka yang sudah memiliki nilai uji keterampilan, bisa mendaftar lagi dan boleh lintas prodi. ”Misalnya, dulu daftar olahraga, kemudian di mandiri memilih prodi sastra diperbolehkan,” pungkasnya. (san/c1/riq)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Lulus SBMPTN, Masih Ada Jalur Seleksi Mandiri


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler