Gagal Masuk Bintara Padahal sudah Setor Puluhan Juta

Sabtu, 29 Oktober 2016 – 16:57 WIB
Aiptu Yi (insert), dan para calon siswa bintara yang menyetor uang ke Aiptu YI, mendatangi rumah Aiptu YI, meminta uang mereka dikembalikan. Foto: Oki/PM/Kombinasi/jpg

jpnn.com - MEDAN – Puluhan muda-mudi dari berbagai daerah di Sumatera Utara mendatangi rumah seorang bintara aktif berinisial Aiptu YI yang bertugas di KP3 Polres Belawan. 

Mereka yang mendatangi rumah YI di Komplek Perumahan Villa Palem Kencana di Jl Medan-Binjai Km12, Kamis (27/10) pukul 23.00 WIB mengaku korban penipuan pelaku.

BACA JUGA: Ngaku Anggota TNI Agar Bisa Garap Pacar di Kebun BSP

Sebab, itu kedatang mereka di sana untuk menuntut uang puluhan juta yang disetorkan korban kepada pelaku segera dikembalikan. 

Modus pelaku ini memang cukup unik. Yakni mengaku dapat mendidik dan meloloskan Calon Siswa (Casis) untuk masuk Bintara Kepolisian. 

BACA JUGA: NGERI! Mayat Dibungkus Karpet Merah Bersimbah Darah Dalam Kijang Innova

Setiap korban juga dimintai uang tunai puluhan juta hingga tiga ratus juta rupiah. 

Namun kenyataannya casis yang sudah menyerahkan uang sekolah masuk polisi itu tidak pernah terwujud.

BACA JUGA: Janda Muda, Jablay, Eh... Sekali Dibelai Digerebek Polisi Pula

Merasa ditipu, para korban ini mencari pelaku ke rumahnya. 

Namun ketika sampai di sana, para korban menyebutkan Aiptu YI bersembunyi dengan keluarganya di komplek perumahan tersebut.

Menurut para korban, kepiawaian Aiptu YI melakukan penipuan serta penggelapan uang, dikatakan turut serta dibantu warga sipil berinisial IN. 

IN disebut berperan mencari korban untuk dijumpakan dengan Aiptu YI. 

Aiptu YI lah yang kemudian berperan meminta uang dari korbannya.

Praktik penipuan penggelapan Aiptu YI sudah berjalan sejak 2013 lalu. 

Dengan hasil menipu tersebut Aiptu YI dikabarkan memiliki aset rumah dan tanah serta kendaraan roda empat mewah ditambah ternak, yang angkanya fantastis.

AN Salah satu korban yang diwawancarai mengatakan telah memberikan banyak uang, namun dirinya tetap tidak jebol. 

“Saya kasih 70 juta, semua saya kasih di Sei Luruh. Saya kasih sama polisi itu, saya gak tau dia tugas di mana. Saya dikenalkan oleh abangnya mamak saya. Penyerahan itu saya kasih bulan 11 atau bulan 12 tahun lalu. Katanya akan menolong saya,” katanya.

Warga Siantar ini mengatakan, sempat melakukan testing di Polres Asahan. “Tapi pas di Polda tidak berlaku lagi, berkas saya dibuang,” katanya lagi.(rpg/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalap karena Cemburu, Suami Bacok Selingkuhan Istri Berkali-kali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler