Gagal Paham, Mahasiswa Malah Blokade Kampus

Sabtu, 10 Maret 2018 – 06:02 WIB
Demo mahasiswa Uncen. Foto: JPG

jpnn.com, JAYAPURA - Aktivitas di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, nyaris lumpuh. Sejumlah mahasiswa menghalangi jalan masuk ke kampus tersebut dengan batang-batang pohon dan batu.

Aksi yang sebenarnya merupakan protes MoU Uncen dengan kepolisian itu akhirnya mendapat cibiran.

BACA JUGA: Rafa Dikepung Mahasiswa, Diseret, Dihajar, Remuk

Para pelakunya dianggap gagal paham upaya peningkatan kualitas pendidikan yang sedang diupayakan kampus.

"Kondisi seperti ini yang sempat membuat saya ragu kuliah di Uncen. Di kampus ini banyak pemalangan yang mengganggu aktivitas kuliah. Ternyata betul, sekarang terjadi lagi," kata Yayan, salah seorang mahasiswa, Jumat (9/3).

Yayan berharap ulah sekelompok mahasiswa yang selalu menggunakan dalih kebebasan kampus dan HAM itu tidak dibiarkan.

Pihak kampus diminta tidak kalah oleh kelompok kecil oknum mahasiswa yang berniat merusak nilai pendidikan.

"Saya yakin, kalau kampus meminta polisi bertindak, pasti banyak sekali mahasiswa yang setuju. Ini hanya kelompok kecil yang sudah ditunggangi," ujarnya.

Rektor Uncen Dr Apolo Safanpo menjelaskan, MoU Uncen dengan Polda Papua merupakan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat atau tridarma perguruan tinggi.

"Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan dan membutuhkan dasar kerja sama seperti MoU. Uncen membuka diri," beber Apolo.

Ada beberapa bentuk kerja sama yang akan dilaksanakan. Misalnya, polisi bisa kuliah di Fakultas Hukum Uncen dengan kelas kerja sama.
Selain itu, mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Hukum Uncen bisa PKL atau magang di polsek atau polres.

"Tapi, kita membutuhkan MoU sebagai dasar hukum kerja sama," jelasnya.

Sementara itu, berdasar pantauan Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group) di depan Gapura Uncen Waena kemarin, pemalangan masih dilakukan.

Aktivitas perkuliahan tidak bisa dilaksanakan. Potongan kayu dan batu diletakkan di sepanjang jalan sehingga tak bisa dilalui.

Kalaupun ada yang memaksa, mereka terpaksa lewat trotoar. (ade/nat/c6/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler