jpnn.com, MUMBAI - Karena hasil panen yang terus merosot, puluhan ribu petani di Mumbai, India berujuk rasa dengan berjalan kaki ratusan kilometer. Dalam unjuk rasa yang dilakukan Senin (12/3) waktu setempat, mereka memakai topi dan bendera merah.
Para petani tiba di Mumbai, setelah sebelumnya melakukan perjalanan panjang sejauh 165 km yang ditempuh selama enam hari.
BACA JUGA: Perkebunan Buah Melon 3,5 Hektar Hancur
Pengunjuk rasa berjumlah 30.000 orang termasuk wanita tua dan anak kecil. Mereka berkumpul di lapangan bermain Azad Maidan di selatan Mumbai.
"Kami telah membuat pengaturan termasuk menyiapkan fasilitas medis darurat dan air minum," kata Juru Bicara Otoritas Kewarganegaraan Mumbai, Tanaji Kamble.
BACA JUGA: Lahan Kebanjiran, Petani di Sangatta Selatan Gagal Panen
Para pengunjuk rasa menginginkan pemerintah negara bagian Maharashtra untuk memindahkan lahan hutan ke petani kesukuan yang telah lama bekerja selama bertahun-tahun. Mereka juga ingin dibayar satu setengah kali lipat dari biaya hasil panen mereka.
Mereka juga menuntut agar pemerintah membebaskan semua pinjaman pertanian. Pemerintah Maharashtra mengatakan, pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan tuntutan tersebut dan akan menemui para pemimpin petani untuk mencoba mencapai kesepakatan.
BACA JUGA: Sawah Mulai Kering Kerontang, Petani Terancam Gagal Panen
Tahun lalu, Kepala Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis mengatakan, pemerintahnya akan menghapuskan pinjaman kepada petani yang diperkirakan bernilai sekitar USD 4,75 miliar.
India memiliki hampir 260 juta petani dan buruh tani dan lebih dari separuh penduduk tinggal di daerah pedesaan, namun pertanian hanya menyumbang 17 persen dari produk domestik.
Maharashtra adalah salah satu negara bagian terpenting di India. Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi hujan yang mengakibatkan kegagalan panen. Lebih dari 2.500 petani bunuh diri pada 2017. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani di Serang Selamat dari Gagal Panen
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian