Novak Djokovic mengucapkan selamat kepada dua pemenang tunggal Australia Terbuka, Ash Barty dan Rafael Nadal. 

Djokovic gagal memperebutkan gelar juaranya karena dideportasi, setelah gagal memenuhi syarat masuk Australia akibat tak mampu menunjukkan bukti vaksinasi.

BACA JUGA: Ukir Rekor Megah di Australian Open, Rafael Nadal Dapat Ucapan Spesial dari 2 Rival

Kemenangan 'comeback' lima set Nadal dari Daniil Medvedev, membuatnya merebut gelar juaranya yang ke-21, menyalip Djokovic dan Roger Federer yang masing-masing memegang 20 gelar.

"Selamat kepada [Rafael Nadal] untuk [grand slam] ke-21," tulis Djokovic di akun media sosialnya.

BACA JUGA: Persiapan Para Guru Bahasa Indonesia di Australia Menyambut Tahun Ajaran Baru

"Pencapaian yang luar biasa. Semangat juang yang selalu mengesankan."

Petenis Serbia itu juga mengucapkan kata-kata manis kepada runner-up Medvedev, yang ia kalahkan di final tunggal putra Australia Terbuka tahun lalu.

BACA JUGA: Nusantara Akan Jadi Ibu Kota, Apakah Masalah Jakarta Akan Dapat Teratasi?

"[Medvedev] memberikan segalanya di luar sana dan bermain dengan semangat dan tekad yang kita harapkan darinya," kata Djokovic.

"Kamu telah bertarung hebat hari ini dan aku tahu kamu akan memiliki lebih banyak kemenangan grand slam di masa depanmu."

Mantan petenis nomor satu dunia, Roger Federer, yang kini berada di nomor tiga dari "tiga besar" petenis dunia, juga memberi selamat kepada "teman dan saingannya yang hebat" dalam sebuah unggahan media sosial.

"Jangan pernah meremehkan seorang juara yang hebat. Etos kerja, dedikasi, dan semangat juang yang luar biasa adalah inspirasi bagi saya dan banyak orang lain di seluruh dunia.

    "Saya bangga berbagi era saat ini denganmu dan merasa terhormat telah berperan dalam mendorongmu meraih pencapaian yang lebih lagi, sama seperti yang telah kamu lakukan untuk saya selama 18 tahun terakhir."

Dalam unggahan media sosial pertamanya sejak meninggalkan Australia, Djokovic juga memberikan pengakuan kepada Ash Barty.

Barty membuat sejarah dengan menjadi perempuan Australia pertama dalam lebih dari 40 tahun yang memenangkan gelar tunggal putri Australia Terbuka.

"Selamat [kepada Ash Barty] untuk penampilannya yang luar biasa di depan publiknya sendiri dan kepada Danielle Collins untuk turnamen yang luar biasa," kata Djokovic.

Djokovic dideportasi pada malam menjelang Australia Terbuka setelah visanya dibatalkan dan usaha naik bandingnya terhadap keputusan itu ditolak.

Menteri Imigrasi Alex Hawke menggunakan kekuasaannya sebagai menteri untuk membatalkan visa dengan alasan "kesehatan dan ketertiban", menyusul kekhawatiran atas sikap Djokovic terkait vaksinasi dan informasi yang ia berikan pada formulir imigrasinya.

Setelah menjalani tahanan di bandara dan perselisihan hukum selama berhari-hari, Pengadilan Federal menolak permohonan terakhir Djokovic pada 16 Januari dan dia meninggalkan negara itu beberapa jam sebelum putaran pertama dimulai.

Sebelum turnamen dimulai, Nadal mengatakan ia menghormati Djokovic, "bahkan saat saya tidak setuju dengannya dalam banyak hal selama beberapa pekan terakhir".

Djokovic juga berisiko melewatkan turnamen Prancis Terbuka juga, yang memiliki peraturan vaksinasi COVID yang lebih ketat. 

Para atlet dijadwalkan akan mulai berlaga di lapangan Roland Garros pada 22 Mei mendatang.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi di Ibu Kota Australia Jumlahnya Sedikit, Tapi Warga Merasa Lebih Aman

Berita Terkait